Bangkok (ANTARA News) - Pengacara Thaksin Shinawatra, Perdana Menteri (PM) Thailand terkudeta pada 2006, pada Kamis menyerang balik dua kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) yang menuduh politisi kaya itu tidak layak memiliki klub sepakbola Liga Utama Inggris, Manchester City. Pemerhati HAM (HRW) dan Amnesti International (AI) secara terpisah menyerang Thaksin, yang belum lama ini menjadi pemilik baru klub Machester City, itu dengan mengatakan prihatin atas catatan negatif Thaksin terhadap HAM saat memimpin pemerintahan Thailand. Thaksin (58), yang sekira 1,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) lebih asetnya dibekukan pemerintahan militer Thailand juga menghadapi tuduhan korupsi dalam kaitan lima tahun masa kekuasaannya di tampuk PM. HRW juga menulis surat kepada Liga Utama Inggris yang menanyakan apakah Thaksin sudah memenuhi kriteria dan menjalani "fit and proper test" untuk memimpin klub dengan menandaskan mantan pemimpin Thailand itu telah "melakukan pelanggaran HAM paling buruk." Penasihat hukum Thaksin, Noppadon Pattama, mengatakan bahwa tuduhan terhadap Thaksin "palsu dan tidak berdasar." Ia menilai, kelompok itu secara khusus menyuarakan keprihatinan mengenai tewasnya sekitar 2.300 orang dalam pembunuhan pada 2003 dalam perang Thaksin melawan obat terlarang. "Sampai sekarang tak ada bukti yang mendukung serangan terhadap rekor HAM Thaksin. Kabinet Thaksin tak pernah memerintahkan seseorang untuk membunuh rakyat tidak berdosa," kata Noppadon kepada wartawan. "Kedua organisasi yang cukup dihormati itu seharusnya punya pengertian bagus tentang standar internasional mengenai anggapan tidak bersalah," ujarnya. Noppadon menegaskan pula, kasus korupsi terhadap Thaksin sekarang ini tidak akan berpengaruh terhadap pengambil-alihan Manchester City. "Tuduhan itu tidak berdampak terhadap kesepakatan Thaksin dengan Manchester City," katanya. Saya kira Inggris yang kuat dalam penegakan hukum tidak akan mempertimbangkan tuduhan itu," katanya menambahkan, seperti dilansir AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007