Jakarta (ANTARA News) - Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengatakan salah satu mimpi besarnya yang belum tercapai adalah menjuarai Asian Games dan pada 2018 ini, duet campuran terbaik Indonesia saat ini tersebut akan berusaha mengejarnya.
"Mimpi yang belum tercapai, Asian Games ya, dan di Asian Games Indonesia 2018 ini, kami harap bisa mewujudkannya," kata Liliyana di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, usai menjuarai Indonesia Terbuka 2018.
Kendati menjuarai turnamen akbar Indonesia Terbuka 2018 usai mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), dengan skor 21-17, 21-8, pasangan ini menyebut persaingannya tidak akan mudah karena semua pesaing akan fokus ke perhelatan empat tahunan tersebut.
"Jadi dari kami sendiri, bagaimana mempersiapkan diri dengan baik, kondisi baik dan fokus agar bisa mendapatkan hasil maksimal," ujar Liliyana.
Kemenangan Indonesia Terbuka 2018 ini sendiri, sekaligus membuat Tontowi/Liliyana berhasil mempertahankan gelar juara yang mereka raih tahun 2017 saat turnamen dilangsungkan di JCC Senayan dan merupakan pertama kalinya menjuarai turnamen tersebut selama dihelat di Istora dalam tujuh kali percobaannya.
"Akhirnya setelah sekian lama di Istora kami bisa juara. Pertamanya saya tegang karena banyak penonton, tapi dalam hati saya ada keyakinan untuk menang, karena kami bisa menerapkan pola permainan kami," kata Tontowi.
Bagi Liliyana yang tahun 2018 ini memutuskan pensiun, hasil turnamen ini membuatnya senang karena menghapus kutukan, namun juga sedih karena kemungkinan tahun 2018 ini merupakan yang terakhir kali dia tanding di Indonesia Terbuka.
"Maknanya besar buat kami terutama buat saya walaupun tidak mau memikirkan, tapi tetap bertanya kok nggak bisa menang di Istora. Ini pengalaman luar biasa karena saya psati akan merindukan momen ini, triakan-triakan penggemar semuanya akan saya rindukan," kata Liliyana.
Liliyana mengungkapkan walaupun mereka unggul 9-1 dalam rekor pertemuan, namun mereka tak mau lengah dan tetap mempersiapkan diri dengan pelajari video permainan lawan.
"Mereka pasti terganggu dengan ramainya supporter, apalagi saya baca statement Goh tentang melawan satu stadion, mungkin dia juga bergetar menghadapi supporter sebanyak itu," ucap Liliyana.
Sementara itu, duet Malaysia Chan/Goh berharap mereka mendapat kesempatan berjumpa lagi dengan Liliyana sebelum ia pensiun. Chan/Goh berharap dapat memenangkan laga tersebut dan memperbaiki rekor pertemuan mereka menjadi 2-10.
"Tadi saya kesulitan bicara dengan Chan, memang penonton memberi tekanan yang tinggi ke kami. Kami tidak bermain baik, kami kurang puas dengan penampilan kami. Servis pendek dan panjang yang mereka kombinasikan membuat kami bingung," ujar Goh.
"Sebetulnya kami mau coba bermain seratus persen tetapi sudah keburu kalah. Lawan memang lebih berat. Sesudah olimpiade, Tontowi/Liliyana tetap tampil konsisten, sementara kami masih belum stabil," tambah Chan.
Indonesia sendiri mengumpulkan dua gelar dalam Indonesia Terbuka 2018 lewat kemenangan Tontowi/Liliyana dan ganda putra lewat pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018