Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Kamis sore, melemah mendekati level Rp9.300 per dolar AS, karena sentimen negatif pasar AS masih cukup kuat menekan rupiah. Nilai tukar rupiah merosot menjadi Rp9.290/9.295 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.239/9.270 atau turun 51 poin. Analis Valas PT Bank Niaga Tbk, Noel Chandra di Jakarta mengatakan, kuatnya tekanan negatif pasar global mengakibatkan rupiah terkoreksi lebih tinggi dibanding sesi sebelumnya. Pasar uang masih belum bersahabat dengan rupiah, karena pelaku lokal terus memburu dolar AS, katanya. Rupiah, menurut dia kemungkinan akan kembali menembus level Rp9.300 per dolar AS, apabila kondisi pasar seperti berlanjut. Meski dilaporkan Bank Indonesia (BI) akan terus memantau dan akan masuk pasar, apabila keterpurukan itu berlanjut, ucapnya. Ia mengatakan, rupiah bisa saja terus terpuruk hingga mendekati level Rp9.400 per dolar AS meski untuk menuju ke sana diperkirakan agak sulit. Selain faktor fundamental ekonomi yang cukup kuat, juga tidak ada faktor politis lainnya yang memicu rupiah merosot tajam, ucapnya. Rupiah, ia mengatakan, masih ada peluang untuk bisa menguat apabila krisis kredit pasar AS kembali normal, dan didukung oleh membaiknya pasar saham regional. "Kami juga optimis BI akan terus memantau pergerakan rupiah agar tidak mencapai level Rp9.400 per dolar AS, karena bila menembus akan menimbulkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya. Mengenai yen, menurut dia, agak menguat terhadap dolar AS, setelah pasar saham AS merosot akibat pengaruh krisis kredit AS. Dolar AS turun 0,1 persen menjadi 118,75 yen dan euro melemah 0,2 persen menjadi 162,20 yen.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007