Sarajevo, Bosnia-Herzegovina (ANTARA News) - Lembaga Urusan Orang Asing (SPS) di Bosnia-Herzegovina (BiH) mencatat masuknya 7.926 migran sejak awal tahun ini, kata Direktur SPS Slobodan Ujic kepada media lokal pada Sabtu (7/7).
Dari seluruh jumlah itu, yang paling banyak datang dari Pakistan (2.417 orang), Suriah (1.393), Afghanistan (980), Iran (sebanyak 900 orang), lalu migran yang berasal dari Irak, Libya dan negara lain.
Ada sebanyak 4.000 igran yang menetap di wilayah Bosnia-Herzegovina, dan jumlah tersebut kebanyakan adalah migran ekonomi, tambah Ujic.
Dalam 99 persen kasus, banyak migran tidak memiliki dokumen pengenal, dan mencari suaka serta perlindungan internasional ketika tiba di Bosnia-Herzegovina, lapor Xinhua.
Sebanyak 5.878 migran menyampaikan keinginan mereka untuk meminta suaka, tapi hanya 611 migran benar-benar mengajukan permohonan untuk itu dan tak satu pun diberi suaka.
Ia menekan banyak migran tak bermaksud tinggal di sana, dan menggunakannya sebagai daerah persinggahan dalam perjalanan menuju anggota Uni Eropa.
Dalam 20 hari belakangan ini, tekanan migran telah meningkat, dengan sebanyak 40 sampai 60 orang yang masuk setiap hari, kata Ujic.
Ia menambahkan jumlah itu mungkin akan turun setelah Bosnia-Herzegovina memperkuat perbatasannya dengan Serbia dan Montenegro dengan menempatkan lebih banyak personel polisi.
Ratusan ribu migran melewati apa yang dinamakan "Jalur Balkan" pada 2015, dalam upaya mencapai Eropa Barat. Bosnia-Herzegovina saat itu tidak termasuk bagian dari jalur tersebut.
Namun, banyak migran telah beralih ke Bosnia-Herzegovina dalam beberapa bulan belakangan ini, dalam upaya mereka menghindari jalur yang dijaga lebih ketat dan perbatasan di Balkan.
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018