... Jokowi memerlukan sosok Wakil Presiden yang pekerja keras, cerdas dan tidak banyak bicara untuk mewujudkan visi dan misi ..."
Jakarta (ANTARA News) - Relawan Jaringan Kerja Rakyat Bersama Jokowi (Jangkar Bejo) berharap Joko Widodo bisa berpasangan dengan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.
"Jangkar Bejo memohon dan berharap semoga Bapak Jokowi bisa berpasangan dengan Bapak Airlangga Hartato sebagai Capres dan Cawapres 2019," ujar Wakil Ketua Umum Jangkar Bejo Helmi Djen dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Jangkar Bejo menilai, Airlangga Hartarto adalah figur yang tepat untuk menjadi calon presiden mendampingi Jokowi, karena sosoknya yang secara politik mampu berkomunikasi secara baik dengan DPR RI sehingga tercipta stabilitas jalannya pemerintahan.
Kemudian, Airlangga Hartarto selama ini telah membangun komunikasi yang baik dengan partai koalisi yang lain dan memiliki dukungan politik yang kuat karena merupakan Ketua Umum Partai Golkar.
Selain itu, Airlangga memilki visi yang kuat karena memiliki kemampuan teknokratis yang mumpuni, yang selama ini bisa menopang kinerja Joko Widodo dan M. Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Airlangga Hartarto juga masih relatif muda sehingga mereprentasikan pemilih milenial, dan ia dinilai merupakan tipikal pekerja keras, cerdas dan tidak banyak bicara sehingga cocok mendampingi Jokowi.
"Karena, Jokowi memerlukan sosok Wakil Presiden yang pekerja keras, cerdas dan tidak banyak bicara untuk mewujudkan visi dan misi selaku Presiden dalam memberdayakan, memberantas kemiskinan dan ketertinggalan untuk menyelesaikan semua persoalan sesuai Visi dan Misi Nawacita," ujarnya.
Baca juga: Survei: Airlangga, Moeldoko, Zainul Majdi raih indeks kelayakan Cawapres Jokowi tertinggi
Helmi, yang juga merupakan pengurus DPP Golkar Pemenangan Pemilu Maluku Utara itu menyatakan dukungannya agar Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar terus mengambil peran aktif membangun komunikasi dengan seluruh partai pendukung Jokowi untuk menyamakan dan menyepakati dalam mendukung Jokowi untuk periode kedua sebagai Capres pada 2019.
"Kami memandang bahwa apa yang dilakukan Bapak Airlangga Hartarto telah tepat dalam upaya untuk melakukan kesepahaman dan pemantapan diantara koalisi yang ada di pemerintahan Joko Widodo untuk menata dan bekerja sesuai dengan kesepakatan koalisi, untuk mewujudkan kinerja pemerintahan yang baik disisa waktu yang ada, dan partai politik tidak terlena dengan tarian politik yang sedang dimainkan oleh pihak lain selain koalisi pemerintahan Joko Widodo," ujarnya.
Jangkar Bejo memandang pentingnya dilakukan rembuk partai koalisi untuk menjaga keutuhan koalisi serta mendorong partai koalisi secara terang benderang menyatakan sikap politik dan bekerja secara utuh untuk menyukseskan kinerja Jokowi dan memenangkan pertarungan di 2019, agar visi dan misi yang diusung bisa berkelanjutan sesuai dengan target yang ditentukan.
Terkait pagelaran Pilkada 2018 yang telah berlangsung, Helmi mengatakan bahwa hasil sementara hitung cepat yang dirilis oleh beberapa lembaga survei dan KPU bisa dijadikan tolok ukur untuk mengukur siapa yang memenangi pertarungan dalam pilkada serentak itu, walaupun kepastiannya tetap menunggu hitung manual oleh KPU RI.
Hasil pilkada ini, menurut dia, akan diasosiasikan sebagai pertarungan menjelang perhelatan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019.
"Kami memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan Jokowi-JK serta jajarannya baik Polri, TNI serta KPU dan Bawaslu selaku penyenggara pemilu atas kesuksesan mengantarkan proses demokrasi ini berjalan jujur, adil, aman, lancar, terbuka dan berkualitas. Inilah keberhasilan pemerintahan dalam menjaga jantung demokrasi bangsa ini dengan mewujudkan demokrasi yang bermartabat," jelas dia.
Jangkar Bejo juga memberikan apresiasi kepada partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK yang telah berhasil memenangi Pilkada 2018, khususnya Partai Golkar dengan perolehan persentase kemenangan 52 persen atau melebihi target yang ditetapkan.
Baca juga: Airlangga: proses cawapres ditentukan oleh Jokowi
Baca juga: Pertemuan Jokowi - Megawati bicarakan cawapres
Baca juga: Muhaimin klaim Jokowi rugi bila tidak pilih dirinya jadi cawapres
Baca juga: Jokowi sebut Romi cocok jadi cawapres
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018