Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya, BI Rate, melihat kenaikan laju inflasi Juli 2007 yang mencapai 0,72 persen, sehingga inflasi tahun kalender (Januari Juli 2007) mencapai 2,81 persen.
"Kenaikan laju inflasi Juli 2007 yang mencapai 0,72 persen akan menahan BI untuk tidak menurunkan tingkat bunga BI Rate," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, BI telah menurunkan BI Rate hingga mencapai 8,25 persen dari 12,75 persen atau sebesar 450 poin, sejalan dengan terus merosotnya laju inflasi.
"Kami optimis BI saat ini akan mempertahankannya, karena masih ada waktu untuk menurunkan yang sampai akhir tahun akan berada di bawah level 8 persen," katanya.
Ditanya mengenai kemerosotan rupiah, ia mengatakan, pengaruh krisis kredit pasar AS menimbulkan gejolak yang sangat parah bahkan bursa Wall Street sendiri turut melemah.
Namun rupiah diharapkan tidak akan mencapai level Rp9.500 per dolar AS, karena apabila bisa menembus angka tersebut maka akan menghambat pertumbuhan ekonomi nasional, katanya.
Kenaikan laju inflasi Juli 2007 juga berpengaruh negatif terhadap pergerakan rupiah yang merosot hingga mendekati level Rp9.300 per dolar AS, tambahnya.
BI, lanjutnya, diperkirakan akan segera masuk pasar untuk mengantisipasi gejolak rupiah yang terus melemah.
BI juga harus hati-hati dalam menurunkan tingkat suku bunga, melihat rupiah terus melemah yang dikhawatirkan akan mengurangi minat investor asing bermain di pasar domestik, ucapnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007