... rata-rata wisatawan yang berkunjung perhari 5.000 orang, padahal fasilitas yang kita andalkan belum seluruhnya terbangun."

Jakarta (ANTARA News) - Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) menerapkan strategi khusus untuk menarik lebih banyak investor ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) The Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dikelolanya.

Presiden Direktur Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer sebagai pengelola The Mandalika di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya melakukan sejumlah road show ke berbagai pameran properti tingkat internasional untuk meyakinkan potensi besar The Mandalika kepada calon investor.

"Ada banyak faktor yang membuat Mandalika ini menarik pertama karena keindahan tempat yang tidak diragukan lagi," katanya.

Apalagi, Lombok berada dekat dengan Bali sebagai destinasi wisata paling favorit di Indonesia yang kini sudah mulai mengalami kepadatan.

"Wisatawan cenderung ingin mencari tempat lain, dan Lombok ini paling dekat dengan Bali," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga berupaya meyakinkan investor tentang perusahaannya yakni ITDC yang telah berpengalaman mengelola 19 hotel di Bali.

"Terlebih The Mandalika ini sudah ditetapkan sebagai KEK maka investor akan mendapatkan banyak kemudahan termasuk bebas pajak impor, tidak bayar PPH, pokoknya ada banyak keringanan pajak," katanya.

Saat ini, sudah ada investor hotel sebagai fasilitas akomodasi di kawasan The Mandalika, dan tercatat ada tujuh hotel yang menandatangani sewa kawasan dimana tiga di antaranya sudah mendirikan bangunan.

"Sementara empat yang lain masih dalam proses tapi mereka sudah kontrak untuk sewa. Tugas kita pastikan investor untuk merealisasikan pembangunan," tuturnya.

Dalam dua tahun, yakni sejak 2016, pihaknya mengemban tugas untuk menciptakan destinasi baru di kawasan Mandalika.

Sampai saat ini pihaknya mengandalkan daya tarik wisata outdoor berupa Kuta Beach dengan fasilitas pendukung yang terus dikembangkan.

"Tahun pertama perencanaan, tahun kedua sudah bisa konstruksi tapi pada waktu yang sama kita sudah bisa masuk investor. Lanskap, fasilitas pendukung, menata pantai dan sebagainya, bersamaan kita jualan kepada investor," katanya.

Kini sejumlah infrastruktur telah terbangun di antaranya jalan-jalan di sekitar pantai yang dibuat dari batuan andesit dan dirancang seperti jalur dalam bentuk cacing nyale yang diadaptasi dari kisah legenda Putri Mandalika yang menjelma menjadi cacing.

Selain itu, ia menyatakan, juga sudah terbangun Masjid Nurul Bilad yang jaraknya hanya 75 meter dari pantai yang dirancang selain sebagai tempat ibadah tapi juga sebagai masjid wisata sebagaimana Masjid Biru di Turki yang terletak di tepi Selat Bosphorus.

Kemudian, di sana telah dibangun Bazaar UMKM, lahan parkir, dan fasilitas toilet kelas dunia.

Abdulbar berharap The Mandalika semakin diminati investor sehingga mampu menjadi daya tarik baru pariwisata Indonesia.

"Saat ini rata-rata wisatawan yang berkunjung perhari 5.000 orang, padahal fasilitas yang kita andalkan belum seluruhnya terbangun. Semua masih dalam proses," katanya menambahkan.

Baca juga: Pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika jalan terus
Baca juga: Fasilitas Mandalika diyakini lebih hebat dari Nusa Dua
Baca juga: Menteri BUMN: pembangunan KEK Mandalika paling pesat

Baca juga: Menko Luhut: progres Mandalika Lombok luar biasa

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018