Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, usai silaturahim dengan awak media di Semarang, Jumat, mengatakan, pengetatat wilayah perbatasan itu sebagai salah satu upaya mempersempit ruang gerak pemilik bom yang diduga kabur usai kejadian.
"Kami sudah perketat perbatasan Sragen, Wonogiri dan lainnya. Selain itu, razia juga dilakukan di kawasan perbatasan," ucapnya.
Upaya Jawa Tengah dalam mengantisipasi terorisme dan radikalisme, kata dia, juga dilakukan dengan mengaktifkan kembali sistem pelaporan 1X24 jam di tingkat RT.
Sementara itu, Panglima Kodam IV/ Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Wuryanto, menegaskan TNI AD siap mendukung kepolisian untuk mempersempit ruang gerak terorisme.
"Tidak hanya mendukung pengamanan di perbatasan, kami juga imbau masyarakat agar lebih aktif melaporkan," katanya.
Pewarta: Immanuel Senjaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018