... Menjadi prajurit sudah menjadi pilihan hidup, dan mati untuk negara. Jadi politiknya adalah politik untuk negara...

Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hemangku Buwono X, berharap para calon perwira remaja TNI AU harus siap menghadapi tantangan yang terus berkembang dengan memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

"Tantangan yang ada dan akan dihadapi selalu berkembang, oleh karena itu pendidikan di Akademi Angkatan Udara (AAU) bukanlah akhir, tetapi baru awal dalam pengabdian sebagai prajurit," kata Sultan HB X, saat acara pamitan para calon perwira remaja, lulusan AAU Yogyakarta Tahun Angkatan 2018, di Bangsal Kepatihan, Jumat.

Berpamitan kepada pemimpin puncak di DIY dan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya sudah menjadi tradisi para kadet Akademi TNI AU sejak dulu. Di antara pelaksanaannya adalah menggelar drumband kebanggaan mereka di jalan-jalan utama Yogyakarta.

Sejak beberapa tahun lalu, para taruna di Akademi TNI dan Akademi Kepolisian kembali mengenyam empat tahun pendidikan, di mana tahun pertama mereka lalui di tingkat I, yang disebut Chandradimuka, dan bertempat di Kampus Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

Setelah setahun bersama-sama, para taruna yang sejak awal telah ditentukan menjadi taruna dan kadet Akademi Militer, Akademi TNI AL, Akademi TNI AU, dan Akademi Kepolisian, barulah berpisah.

Pada tahun kedua dan seterusnya, mereka ditempa di kampus masing-masing. Mereka bertemu kembali pada Latihan Terintegrasi Taruna Wreda Nusantara, yang juga diikuti para mahasiswa perguruan tinggi umum dan beberapa akademi kedinasan lain.

Sultan HB X berharap para calon perwira remaja TNI AU itu terus memiliki semangat untuk belajar bukan hanya dari buku, tetapi juga dari kakak lulusannya, dari para seniornya, serta masyarakat.

"Yang lebih penting lagi yaitu belajar dari lingkungan dengan cara dialog dengan sejawat untuk menambah dan meningkatkan wawasan budaya," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Raja Keraton Ngayogyakarta ini juga mewanti-wanti agar para calon perwira remaja TNI AU itu tidak melibatkan diri pada hal-hal terkait fundamentalisme dan terorisme.

"Menjadi prajurit sudah menjadi pilihan hidup, dan mati untuk negara. Jadi politiknya adalah politik untuk negara. Jangan mudah terpengaruh lingkungan yang negatif, harus membaur dengan masyarakat dan hati-hati jangan sampai terjerumus narkoba," kata Sultan HB X.

Adapun Gubernur Akademi TNI AU, Marsekal Muda TNI Srimulyo Handoko, mengatakan, pada calon perwira remaja TNI AU ini berjumlah 119 orang terdiri atas 110 putra dan sembilan putri.

Mareka telah menyelesaikan pendidikan di Akademi TNI AU dan telah diwisuda Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Yuyu Sutisna, pada 28 Juni 2018.

"Mereka selanjutnya akan mengikuti pelantikan dan pengambilan sumpah oleh presiden pada 19 Juli 2018 bersama-sama lulusan Akademi Militer, Akademi TNI AL, dan Akademi Kepolisian," kata Handoko.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018