Jakarta (ANTARA News) - Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI menyiapkan alat pelindung diri dari sengatan panas matahari bagi jamaah calon haji Indonesia untuk mengantisipasi heat stroke yang diakibatkan suhu tinggi.

"Jamaah diberikan alat pelindung diri berupa payung, kaca mata hitam, masker, topi, semprotan air, botol minum, supaya melindungi dari panas," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan pemerintah mengkhawatirkan serangan strok yang diakibatkan suhu udara tinggi atau heat stroke jika jamaah tidak mengantisipasinya dengan baik.

"Heat stroke itu tiba-tiba jatuh, darahnya mengental, dan semua organ tubuh mengalami kegagalan fungsi," kata Eka.

Pada musim haji tahun lalu cuaca di Arab Saudi mencapai 53 derajat Celcius dan pada tahun ini diprediksi juga tidak jauh berbeda.

Eka berpesan kepada jamaah calon haji agar menjaga kondisi tubuh dengan baik dan tidak berkegiatan yang kurang penting di luar ibadah.

"Kalau panas pakai payung, sering-sering minum dan semprot air ke wajah untuk mencegah heat stroke," kata dia.

Selain itu, Kemenkes juga menyiapkan 20.400 pasang sandal untuk persediaan jamaah haji bila diperlukan.

Eka menyebutkan sandal tersebut disiapkan apabila ada jamaah yang kehilangan sandal saat keluar dari masjid karena lupa menyimpannya.

"Di Masjidil Haram banyak yang kehilangan sandal, karena dia lupa bukan dicuri. Pengalaman yang lalu jamaah sandalnya tidak ada dia tetap jalan, di jalan aspal panas kakinya luka dan melepuh," kata Eka.

Pada musim haji kali ini, Pusat Kesehatan Haji menyiapkan 1.521 personel kesehatan yang terdiri atas 507 dokter dan 1.014 perawat.

Kemenkes juga telah mengirimkan tujuh ton obat ke Arab Saudi untuk keperluan penanganan medis di tanah suci.

Baca juga: Jamaah haji kini tak perlu antre lama di bagian imigrasi bandara Saudi

Baca juga: Visa bagi 29.000 lebih calon haji sudah terbit

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018