London (ANTARA News) - Garbine Muguruza menaruh kedua tangan pada pelipisnya dan berulangkali menggelengkan kepala, seperti berusaha meredam rasa sakit yang menjalari tubuh ketika gelar juara bertahan turnamen Wimbledon dia dibajak oleh pemain Belgia yang belum banyak dikenal pada Kamis waktu setempat.
Alison van Uytvanck dengan pukulan-pukulan kerasnya menundukkan sang juara bertahan dengan skor 5-7 6-2 6-1 pada putaran kedua.
Meski van Uytvanck mengungkapkan bahwa "saya sekarat di dalam", dia tidak membiarkan perasaan itu mengkhianatinya saat dia menyelesaikan pertandingan yang mengejutkan itu.
Saat bayangan petang merambahi Court Two, van Uytvanck berteriak dan mengangkat tangannya untuk merayakan kemenangan besar dalam karirnya. Sangat kontras dengan Muguruza, yang sepertinya tidak percaya dia menjadi yang kelima dari enam perempuan unggulan teratas yang tersingkir dalam empat hari pertama turnamen itu.
Unggulan ketiga asal Spanyol itu sering terlihat linglung dan bingung saat dia menuju kekalahan, namun setelah cobaan beratnya di lapangan berakhir, dia tahu jelas mengapa semuanya menjadi salah.
"Dia main besar hari ini. Dia ambil semua risiko, dan itu bagus untuk dia," kata Muguruza, yang menjadi perempuan juara bertahan pertama yang paling awal tersingkir di All England Club sejak petenis Jerman Steffi Graf dikalahkan pada putaran pertama tahun 1994.
"Saya juga merasa level saya sekarang bukan tempat yang saya inginkan. Itu juga mengapa dia bisa mencapai level semacam itu. Agak menyedihkan...tapi dia bermain luar biasa," katanya sebagaimana dikutip Reuters. (Uu.D011)
Baca juga: Unggulan keempat Stephens tersingkir di hari pertama Wimbledon
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018