Lombok Barat (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mulai membangun dermaga Terminal Gilimas di lahan seluas 25 hektare di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang akan menjadi pelabuhan terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Proses pembangunan dermaga peti kemas dan kapal pesiar (cruise) ditandai dengan penekanan tombol sirine pemasangan tiang pancang oleh Direktur Utama PT Pelindo III I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra, bersama pejabat Pemprov NTB, dan Pemkab Lombok Barat, di lokasi pembangunan proyek di Desa Lembar, Lombok Barat, Kamis.
"Terminal Gilimas dibangun sebagai pengembangan Pelabuhan Lembar dapat menandakan bahwa perekonomian NTB mengalami tren pertumbuhan positif dan menjadi gerbang pariwisata internasional yang modern bagi Pulau Lombok khususnya," kata Ari Ashkara.
Menurut dia, tren ukuran kapal pesiar internasional yang semakin besar dengan membawa ribuan wisatawan ke NTB, khususnya Pulau Lombok perlu diimbangi dengan infrastruktur yang memadai.
Nantinya, kata Ashkara, Terminal Gilimas akan mampu menampung kapal pesiar yang selama ini tidak dapat sandar di Pelabuhan Lembar. Adapun kapasitas lapangan kontainer mampu menampung 200 ribu sampai 300 ribu kontainer.
Nilai investasi bertahap dari pengembangan terminal multifungsi untuk layanan kapal pesiar dan kapal peti kemas tersebut mencapai Rp1,3 triliun.
"Dermaga yang akan dibangun sepanjang 440 meter, lebar 26 meter dengan kedalaman kolam pelabuhan mencapai -14 mLWS," ujarnya.
Dimensi tersebut, lanjut Ashkara, akan siap untuk disandari kapal pesiar dengan panjang badan kapal mencapai 400 meter yang mampu membawa hingga 4.000 penumpang.
Bisa juga untuk dua kapal pesiar sekaligus berukuran lebih kecil. Sedangkan terminal penumpang memiliki kapasitas sekitar 1.500 orang.
Menurut dia, dibangunnya Terminal Gilimas semakin memperpanjang momentum kebangkitan pariwisata Lombok. Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah.
"Kami mantargetkan pembangunan terminal Gilimas tersebut bisa rampung Mei atau Juni 2019, sebelum pemilihan presiden, sehingga bisa menjadi kado untuk Presiden Jokowi," kata Ashkara.
Terkait fungsi logistik Terminal Gilimas, Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat menjelaskan pada tahap awal dermaga akan terintegrasi dengan fasilitas lapangan penumpukan peti kemas seluas 6,27 hektare, sehingga pada pengembangan berikutnya diperkirakan mampu menampung hingga sekitar 200 ribu teus peti kemas.
"Terminal Gilimas akan meningkatkan posisi strategis Pelabuhan Lembar sebagai gerbang logistik utama di Pulau Lombok. Diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sehingga berimbas pada turunnya harga barang serta memperlancar distribusi komoditas yang dijual dari Pulau Lombok dan sekitarnya," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Lombok Barat, H. Saeful Akhkam, sangat mengapresiasi pembangunan terminal Gilimas di pelabuhan Lembar.
Menurut dia, pengembangan pelabuhan Lembar tersebut akan menciptakan banyak manfaat positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga menjadi langkah menyukseskan Nawacita Pemerintahan Presiden Jokowi, menjadikan Indonesia sebagai poros maritim melalui tol laut.
"Kami sangat mendukung sekali. Ini juga jadi langkah mewujudkan salah satu program prioritas Presiden Jokowi, yakni program Tol Laut yang bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar di Nusantara," kata Ahkam.
Pewarta: Awaludin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018