Gregoria Mariska Tunjung yang merupakan satu-satunya harapan Indonesia, harus terhenti di putaran dua, Kamis, setelah berjuang gigih melawan wakil Thailand unggulan empat Ratchanok Intanon dalam pertarungan selama satu jam yang berkesudahan 11-21, 21-17, 14-21.
Pada gim pertama, Gregoria masih belum bisa mengimbangi permainan Intanon, namun ia berhasil membalas pada gim kedua dengan kemenangan.
Peluang untuk Gregoria cukup terbuka saat di awal permainan gim ketiga ia bisa mengimbangi Intanon di kedudukan 6-6. Namun Gregoria tak dapat menahan fokusnya sehingga Intanon terus menekan dan memenangi pertandingan.
"Saat `kalah angin`, bola-bola pengembalian saya tidak bisa melewati badan lawan, kaki saya pun kurang siap," ujar Gregoria setelah pertandingan.
Gregoria mengaku sudah mempersiapkan diri jelang pertandingan melawan Intanon dan bertekad memberikan perlawanan ketat meski pemain Thailand tersebut lebih dijagokan darinya.
"Dari kemarin saya sudah siapkan, kemampuan lawan di atas saya, jadi harus kerja keras dua kali lipat dari dia. Sebetulnya di gim ketiga mainnya sudah enak, tapi fokusnya kadang hilang," tuturnya.
Meskipun tak berhasil mengalahkan Intanon, namun Gregoria mendapat pengalaman berharga dari duelnya tersebut.
"Saya banyak belajar dari pertandingan tadi, memang masih banyak yang harus saya pelajari lagi. Supaya saya bisa berkaca posisi saya di mana. Saya harus tingkatkan fokus, kecepatan di lapangan dan harus lebih kerja keras lagi. Saya juga harus evaluasi cara penyampaian saya, pembawaan saya di lapangan jika dibanding pemain elit dunia kelihatan lemas, banyak mati sendiri dan masih sering kehilangan fokus," kata Gregoria.
Dengan hasil Gregoria ini, Indonesia belum berhasil mengirim wakil tunggal putri ke perempat final Indonesia Terbuka 2018 setelah sebelumnya tiga wakil terhenti di putaran pertama, yakni Fitriani, Dinar Dyah Ayustine dan Lyanny Alessandra Mainaky.
Baca juga: Gregoria siap balas kekalahan Fitriani oleh Intanon
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018