bukan karena korsleting listrik karena di lokasi memang belum ada aliran listrik

Jakarta (ANTARA News) - PT Mass Rapid Transit (MRT) menyatakan insiden terbakarnya satu gulungan kabel pada Selasa (3/7) di lokasi jalur layang MRT dekat Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, tidak terjadi karena korsleting.

"Berdasarkan hasil investigasi kami, penyebab insiden kebakaran gulungan kabel itu bukan karena korsleting listrik karena di lokasi memang belum ada aliran listrik," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar di Jakarta, Kamis.

Investigasi MRT Jakarta serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, menurut dia, menemukan sejumlah puntung rokok dan bungkus rokok di lokasi terbakarnya gulungan kabel tersebut.

"Penyebab insiden kebakaran itu diduga karena kelalaian manusia, yaitu pekerja dari kontraktor Metro One Consortium (Mitsui, Kobelco, Tokyo Engineering dan IKPT) dan subkontraktor PT Asahi Kokusai Technelon Indonesia (AKTI)," ujar William.

PT MRT juga menyatakan menemukan lemahnya pengawasan kontraktor terhadap pekerjaan subkontraktor di lapangan dan penegakan aturan larangan merokok di tempat kerja.

"Oleh karena itu, berkaitan dengan insiden tersebut, kami melakukan langkah-langkah korektif, salah satunya yakni menerbitkan surat teguran keras kepada kontraktor Metro One Consortium," kata William.

Selain itu, dia mengungkapkan, perusahaan memberikan poin kekurangan kepada kontraktor Metro One Consortium serta memerintahkan kontraktor tersebut untuk menegur dan menindak keras subkontraktor PT AKTI.

"Langkah korektif lainnya, yaitu kami mengeluarkan atau bahkan memberhentikan supervisor yang bertugas di lokasi pada saat terjadinya insiden kebakaran," demikian William P Sabandar.

Baca juga: MRT lakukan langkah pengamanan terkait kebakaran kabel

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018