Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Yogyakarta, Kamis, menanggapi berbagai perkembangan politik di tanah air termasuk niatnya yang ingin bertarung kembali pada pemilihan presiden (pilpres) 2009.

"Kalau saya tidak menjadi calon presiden (capres), saya boleh memilih siapa saja (capres - red.). Tetapi, sampai sekarang saya belum ada pilihan," katanya kepada pers menanggapi kemungkinan dirinya mendukung capres Sultan Hamengklu Buwono X.

Usai menghadiri Konferensi Rekonsiliasi Nasional Merajut Akar Kebangsaan Indonesia, tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, "Sebaliknya, kalau saya menang pemilu (pilpres - red.), saya harus membentuk pemerintahan baru."

"Saya harus melakukan pembersihan, karena dalam catatan saya ada sekitar 4.000 orang yang harus ditangkap karena melakukan berbagai pelanggaran hukum termasuk koruptor," kata Gus Dur.

Siapa saja orangnya, kata Gus Dur, "Tidak perlu saya sebutkan, yang penting bukan anda (wartawan - red.). Jumlahnya sekitar 4.000 orang, termasuk orang-orang lama dan militer".

"Saat ini, istilahnya, yang saya lihat hanya teman-teman Megawati yang dibui," ujar Gus Dur tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Ditanya soal golongan putih (golput) pada pemilu 2009, ia mengatakan, "Kalau saya tetap dicurangi, saya tetap golput".

Soal imbauan fatwa haram terhadap golput, kata Gus Dur, biar saja, orang-orang itu punya ambisi politik. "Saya hanya berharap pemilu 2009 bisa lebih baik lagi dan kejujuran harus lebih diperlihatkan," katanya.

Menyinggung nasib PKB ke depan, Gus Dur mengatakan berjalan seperti biasa meski (PKB Gus Dur - red.) tidak boleh ikut pemilu.

"Memangnya politik itu cuma pemilu. Politik itu macam-macam, dan situasi politik tidak akan selamanya begitu, pasti ada perubahan," katanya.(*) 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009