"Sebagian besar pengungsi mengeluh sakit kepala, sakit persendian dan rasa tidak enak badan," kata dokter dari Puskesmas Rendang Made Ayu Gina ketika memeriksa kondisi kesehatan pengungsi yang berada di UPT Pertanian Rendang, Karangasem, Rabu.
Mnurut dokter umum itu, keluhan tersebut muncul karena kondisi cuaca di daerah setempat yang cukup dingin dan berangin.
Apalagi, lanjut dia, para pengungsi tidur di balai terbuka dengan matras seadanya di lantai yang cukup dingin.
Sedangkan, penanganan yang diberikan dengan obat-obatan serta pemberian vitamin untuk menjaga kondisi tubuh.
Pengungsi anak-anak, wanita hamil dan lanjut usia mendapat perhatian khusus karena mereka yang paling rentan tertular penyakit mengingat daya tahan tubuh kurang prima.
"Kalau mereka lama di pengungsian, biasanya penyakit yang sering timbul yakni infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). apalagi anak-anak yang mudah tertular. Ini menjadi prioritas antisipasi," ujarnya.
Para petugas medis juga memeriksa kondisi mata beberapa pengungsi lansia, yang beberapa di antaranya terindikasi mengalami katarak.
Di UPT Pertanian Rendang terdapat 122 orang pengungsi terdiri dari anak-anak, lansia dan pengungsi dewasa yang sebagian besar dari Desa Kesimpar, Kecamatan Abang yang berjarak sekitar 4 KM dari puncak Gunung Agung.
Lokasi pengungsian itu merupakan satu dari 41 titik yang berada di Kabupaten Karangasem dengan satu titik diantaranya ada di Tampaksiring, Gianyar dyang total pengungsi hingga pukul 08.00 Rabu (4/7) mencapai 3.406 orang.
Baca juga: Pengungsi Gunung Agung bertambah menjadi 2.731 orang
Baca juga: Pengungsi Gunung Agung perlu makanan
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018