Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat 63 poin menjadi Rp14.334 dibanding posisi sebelumnya Rp14.397 per dolar AS.
"Adanya penjelasan dari Menkeu, Sri Mulyani, terkait sinergi kerjasama antara Pemerintah, Bank Indonesia, OJK, dan instansi lainnya yang terkait untuk meredam gejolak pelemahan rupiah tampaknya mulai direspon oleh pelaku pasar," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, pergerakan rupiah tidak kunjung membaik di tengah harapan adanya perlawanan pasca dinaikannya suku bunga acuan Bank Indonesia.
Di sisi lain, pergerakan dolar AS cenderung terapresiasi di tengah sikap pelaku pasar yang kembali memburu dolar AS menjelang dirilisnya data-data ekonomi AS dan rilis The Fed minutes pada Kamis minggu ini.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 14.425-14.350," ujar Reza.
Berbeda dengan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu yang sempat dibuka menguat kini justru bergerak melemah dan berada di zona merah.
Masih adanya kepanikan pasar terkait dengan sentimen perang dagang yang dibarengi dengan sempat melonjaknya laju dolar AS terhadap rupiah memberikan imbas negatif terhadap IHSG.
Baca juga: Pelemahan rupiah masih bisa dikendalikan, kata Gubernur BI
Baca juga: Gubernur Bank Indonesia: Pasar tidak perlu panik
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018