Menurut Rima, wacana itu muncul karena arena yang ditentukan Panitia Penyelenggara APG 2018 (INAPGOC) yakni di Gelora Bung Karno (GBK) Arena, Senayan, Jakarta, diperkirakan tidak bisa menampung penonton.
"Ada wacana memindahkan arena karena diperkirakan penonton banyak sekali. Soalnya, tenis meja itu salah satu cabang olahraga yang paling diminati selain atletik dan renang," ujar Rima di GBK Arena, Jakarta, Selasa.
Dia melanjutkan, GBK Arena saat ini diperkirakan dapat menampung sekitar 500 orang, sementara jumlah penonton yang diinginkan dalam kisaran 2.000 orang.
Jika wacana itu terwujud, arena yang menjadi pengganti diharapkan memiliki beberapa tribun penonton.
Salah satu yang menjadi pertimbangan yaitu GOR Ciracas di Jakarta Timur. Akan tetapi belum dapat dipastikan karena ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
"Namun kami belum tahu keadaannya bagaimana termasuk akses dan luasnya seberapa. Sebenarnya GBK Arena sudah bagus dan fasilitasnya mumpuni, tetapi yang kurang hanya tribun," tutur Rima.
Adapun saat ini timnas tenis meja untuk Asian Para Games 2018 yang digelar 6-13 Oktober 2018 di Jakara beranggotakan 29 atlet.
Sebagai salah satu bagian dari persiapan, mereka mengikuti turnamen tenis meja disabilitas di Slovenia pada April 2018 dengan hasil meraih dua perunggu di nomor beregu putra kelas 5 dan beregu putri kelas 9-10. Di kejuaraan ini, timnas tenis meja APG 2018 Indonesia mengirimkan pemain lapis kedua.
Baca juga: ASEAN Para Games - Indonesia sapu bersih laga beregu tenis meja hari pertama
Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018