Jakarta (ANTARA News) - BPS mencatat Indonesia mengalami surplus transaksi perdagangan sebesar 3,49 miliar dolar AS pada Juni 2007, atau 19,96 miliar dolar AS sepanjang semester I tahun ini. Kepala BPS Rusman Heriawan, di Jakarta, Rabu, menjelaskan ekspor pada Juni mencapai 9,42 miliar dolar AS dan 53,62 miliar dolar AS pada semester I/2007, sedangkan impor Juni mencapai 5,93 miliar dolar AS atau 33,66 miliar dolar AS pada enam bulan pertama 2007. "Nilai ekspor Indonesia pada Juni mengalami penurunan 2,98 persen dibanding ekspor Mei, namun bila dibanding Juni 2006 naik 11,40 persen," kata Rusman. BPS mencatat ekspor nonmigas pada Juni 2007 mencapai 7,61 miliar dolar AS, turun 3,96 persen dibanding Mei 2007, sedangkan dibanding ekspor Juni 2006 meningkat 14,11 persen. "Sedangkan impor non migas Juni mencapai 4,31 miliar dolar AS atau turun 6,33 persen dibanding impor Mei 2007," katanya. Menurut dia, secara kumulatif ekspor Indonesia Januari-Juni 2007 mencapai 53,62 miliar dolar AS atau atau meningkat 14,29 persen dibanding periode yang sama tahun 2006, sementara ekspor nonmigas mencapai 43,93 miliar dolar AS atau meningkat 20,35 persen. Sementara impor non migas secara kumulatif, katanya, 24,32 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 22,27 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Jika ekspor migas naik 1,34 persen menjadi 1,805 miliar dolar AS, maka impor migas pada Juni 2007 mencapai 1,62 miliar dolar AS atau turun 14,00 persen dibanding impor Mei 2007. Dengan demikian, ekspor migas secara kumulatif pada semester I/2007 turun 6,98 persen mencapai 9,687 miliar dolar AS, dan impor migas mencapai 9,33 miliar dolar AS atau meningkat 3,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Penurunan ekspor non migas terbesar April 2007 terjadi pada biji, kerak dan abu logam 132,3 juta dolar AS, sedangkan peningkatan eskpor terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 128,8 juta dolar AS," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007