Jakarta (ANTARA News) - International Monetary Fund (IMF) menilai perekonomian Indonesia saat ini telah tumbuh semakin kuat karena kebijakan yang baik serta dukungan kondisi ekonomi global.
Dalam pemberitahuan informasi publik Nomor 07/91 yang dikeluarkan IMF, Selasa (31/7), disebutkan bahwa kebijakan yang tepat serta kondisi global yang menguntungkan, telah membuat laju inflasi di Indonesia tetap stabil dan cadangan devisa tumbuh ke titik yang paling tinggi selama ini.
Dari pemberitahuan publik IMF yang diterima di Jakarta, Rabu, itu disebutkan bahwa pemerintah, perbankan dan sektor usaha terus berusaha melanjutkan upaya menurunkan kerentanan neracanya.
Menurut IMF, melonjaknya performa ekonomi Indonesia ini akan terefleksi dalam indikator jumlah pengangguran dan masyarakat miskin yang selama ini masih sangat tinggi, terutama jika Pemerintah fokus pada percepatan pertumbuhan perekonomian untuk memperbaiki kondisi sosial dan memastikan keuntungan dari pertumbuhan itu dirasakan masyarakat.
Sektor perbankan juga menunjukkan penguatan, terlihat dari keuntungan yang meningkat, permodalan yang membaik serta kredit bermasalah yang menurun setelah meningkat pada akhir 2006.
Pemerintah juga terus melanjutkan penerapan seluruh agenda reformasi untuk meningkatkan pertumbuhan ke level atas dengan strategi memperkuat intermediasi keuangan, memperbaiki iklim usaha dan meningkatkan investasi di sektor infrastruktur.
Di masa depan, pimpinan IMF menyebutkan bahwa Indonesia berada dalam posisi yang baik untuk mengambil kesempatan dalam mengikuti kondisi global yang sedang menguntungkan ini, karena dengan intermediasi keuangan yang kuat terutama dalam pendanaan jangka panjang ditambah investasi di infrastuktur dan perubahan iklim usaha pertumbuhan bisa dijaga pada kisaran 6 - 7 persen.
Dengan laju inflasi yang diperkirakan akan mencapai target tahun ini 6 plus minus 1 persen, IMF menyarankan agar kebijakan moneter sudah harus fokus pada pencapaian target 2008.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008 mencapai 6,3 persen lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan 2007 sebesar 6 persen.
Sementara itu, cadangan devisa pada tahun 2008 diperkirakan sebesar 61,8 miliar dolar AS atau meningkat dari perkiraan devisa tahun ini 55 miliar dolar AS. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007