Yogyakarta (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan seorang perempuan pengendara mobil mencurigakan yang hendak memasuki Mapolda DIY, Selasa siang, dipastikan bukan teroris melainkan pasien RS Jiwa Grhasia Yogyakarta.
"Di media sosial banyak beredar bahwa itu mobil teroris, itu ternyata pasien RS Grhasia," kata Kabid Humas Polda DIY Yulianto saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa.
Yulianto menjelaskan awalnya pada pukul 12.30 WIB seorang perempuan dengan mengendarai mobil Honda Jazz dengan nomor polisi AB 1979 U hendak masuk ke Mapolda DIY. Saat sampai di pintu gerbang Mapolda DIY, petugas hendak memeriksa namun yang bersangkutan menolak dan memilih balik arah.
Petugas kemudian melakukan pengejaran disertai dengan tembakan peringatan. "Mau ditanya malah tancap gas, akhirnya kita kejar," kata Yulianto.
Mobil tersebut terus melaju kencang ke arah barat hingga berhasil dihentikan oleh petugas gabungan Polda DIY dan Polres Sleman di depan SMP 1 Seyegan, Sleman dengan menembak ban sebelah kiri belakang.
Yulianto mengatakan setelah digeledah petugas tidak menemukan benda mencurigakan. Berdasarkan identitas yang diamankan petugas, perempuan tersebut merupakan PNS di sebuah kantor perpajakan di Yogyakarta. Ditemukan pula surat berobat di Rumah Sakit Jiwa Grhasia.
"Berdesarkan keterangan orang tuanya yang bersangkutan memang masih dalam perawatan di RS Grhasia. Teman kantornya juga membenarkan bahwa ia pegawai di Kantor Perpajakan di Yogyakarta," kata dia.
Meski demikian, saat ini petugas Polda DIY masih mengumpulkan keterangan mengenai alasan perempuan itu ingin masuk ke Mapolda DIY. "Petugas belum bisa menanyai lebih detail. Saat ini yang bersangkutan sudah di RS Ghrasia karena memang masih dalam perawatan," kata Yulianto.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018