"Berdasarkam exit poll Pilkada 2018, elektabilitas Presiden Joko Widodo masih belum cukup mendominasi pilihan warga Jawa Barat," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, di Jakarta, Selasa.
Namun, lanjut dia, jika pada hari H pilkada di sejumlah provinsi besar, maka lebih besar pemilih akan mendukung Jokowi sebagai presiden bila pilpres diadakan, kecuali di Provinsi Jawa Barat.
"Hanya khusus di Jawa Barat telah terjadi perubahan signifikan pilihan presiden dibanding survei beberapa minggu dan bulan sebelum hari H Pilkada serentak 2018," katanya.
Menurut dia, sentimen masyarakat Jabar terhadap Prabowo yang mengangkat kenaikan suara Sudrajat-Syaikhu secara sangat signifikan hingga melewati suara Dedy Mizwar-Dedy Mulyadi, dan mendekati suara Ridwan-UU.
"Ada indikasi kampanye 'ganti presiden' hanya berpengaruh di wilayah Jawa Barat, tetapi daerah lain di Pulau Jawa tidak. Mesin partai pendukung Prabowo di Jabar, yakni Gerindra dan PKS jauh lebih besar. Ini yang membuat kampanye tersebut efektif," ucap Deni.
Ia menyebutkan jika hari ini terjadi "head to head" antara Jokowi dengan Prabowo di Jawa Barat, Prabowo memperoleh suara 51,2 persen dan Jokowi sebesar 40,3 persen, sedangkan yang tidak jawab sebesar 8,5 persen.
Untuk Jawa Tengah, jika terjadi "head to head" antara Jokowi dengan Prabowo, maka hasil signifikan diperoleh Jokowi dengan angka mencapai 73,1 persen, Prabowo sebesar 19,7 persen dan tidak jawab sebesar 7,2 persen.
Sedangkan di Jawa Timur, jika terjadi "head to head" antara Jokowi dengan Prabowo, maka hasil signifikan diperoleh Jokowi dengan angka mencapai 64,2 persen, Prabowo sebesar 28,3 persen dan tidak jawab sebesar 7,5 persen.
Dalam hasil exit poll di provinsi lain, tingkat Jokowi masih unggul ketimbang Prabowo Subianto, seperti di Provinsi Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, hingga di Provinsi Kalimantan Barat.
Di Sumatera Utara, jika terjadi "head to head" antara Jokowi dengan Prabowo, maka hasil signifikan diperoleh Jokowi dengan angka mencapai 52,8 persen, Prabowo sebesar 40,4 persen dan tidak jawab sebesar 6,8 persen.
Untuk Provinsi Sulawesi Selatan, jika terjadi "head to head" antara Jokowi dengan Prabowo, maka hasil signifikan diperoleh Jokowi dengan angka mencapai 50 persen, Prabowo sebesar 38,4 persen dan tidak jawab sebesar 11,6 persen.
Sedangkan di Kalimantan Barat, jika terjadi "head to head" antara Jokowi dengan Prabowo, maka hasil signifikan diperoleh Jokowi dengan angka mencapai 58,4 persen, Prabowo sebesar 35 persen dan tidak jawab sebesar 6,6 persen.
Dalam exit poll ini, SMRC menggunakan populasi seluruh pemilih yang datang ke TPS dalam Pilkada serentak 2018 (27 Juni 3018) di Pemilihan Gubernur di enam Provinsi. Masing-masing Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan di Provinsi Kalimantan Barat.
Jumlah responden exit poll di setiap provinsi, masing-masing di Jawa Barat sebesar 1.580 orang, Jawa Tengah sebesar 1.176 orang, Jawa Timur sebesar 1.436 orang, Sumatera Utara sebesar 1.003 orang, Sulawesi Selatan sebesar 1.053 orang dan di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 574 orang.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018