Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp773,023 triliun hingga 17 Juli 2007, yang terdiri atas SBN yang diperdagangkan Rp512,590 triliun dan SBN yang tidak diperdagangkan Rp260,433 triliun, atau turun 0,8 persen dari posisi pada 27 Juni 2007 Rp779,048 triliun. Menurut data Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu yang ada di laman internetnya, Rabu, dari seluruh SBN yang diperdagangkan, Rp499,174 triliun merupakan obligasi jangka panjang (SUN), Rp9,516 triliun merupakan obligasi ritel (ORI), dan Rp3,9 triliun merupakan obligasi jangka pendek (SPN). Data itu juga menunjukkan bahwa SBN yang memiliki suku bunga tetap (fixed coupon) mencapai Rp591,489 triliun atau 60,21 persen, termasuk Rp63,770 triliun obligasi dalam denominasi dolar AS (kurs Rp9.110 per dolar AS), dan SBN yang memiliki bunga mengambang (variable coupon) Rp177,633 triliun atau 38,92 persen, serta SBN yang memiliki bunga nol (zero coupon) Rp3,9 triliun atau 0,87 persen. Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu juga mencatat adanya beberapa obligasi negara yang jatuh tempo dalam kurun waktu 2007-2009. Obligasi negara yang jatuh tempo pada 2007 hanya Rp4,850 triliun untuk seri VR0012 yang akan jatuh tempo pada 25 September 2007. Obligasi negara yang jatuh tempo pada 2008 mencapai Rp30,848 triliun, yaitu seri FR0041 senilai Rp1,1 triliun jatuh tempo pada 15 November 2008, seri VR0013 senilai Rp7,771 triliun jatuh tempo pada 25 Januari 2008, seri VR0014 senilai Rp9,272 triliun jatuh tempo pada 25 Agustus 2008, dan seri VR0015 senilai Rp8,805 triliun jatuh tempo pada 25 Desember 2008, serta seri SPN 2008052801 senilai Rp3,9 triliun yang jatuh tempo pada 28 Mei 2008. Obligasi negara yang jatuh tempo pada 2009 mencapai Rp31,275 triliun, yaitu seri FR0002 senilai Rp15,602 triliun jatuh tempo pada 15 Juni 2009, ORI001 senilai Rp3,283 triliun jatuh tempo pada 9 Agustus 2009, seri VR0016 senilai Rp9,434 triliun jatuh tempo pada 25 Juli 2009, dan seri SU-005 senilai Rp2,956 triliun yang jatuh tempo pada 10 Desember 2009. Sementara itu, transaksi SBN domestik di pasar sekunder pada semester pertama 2007 mencapai Rp757,512 triliun dengan frekuensi perdagangan mencapai 29.410 kali. Dan transaksi SBN untuk seri-seri yang menjadi patokan di pasar sekunder pada semester pertama 2007 mencapai Rp481,961 triliun dengan frekuensi perdagangan mencapai 22.002 kali. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007