Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan mencari pendanaan eksternal untuk membiayai dua pertiga pengambilalihan saham anak usaha PT Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas).
Direktur Keuangan PGN Said Riza Pahlevy dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, menjelaskan nilai akuisisi Pertagas oleh PGN senilai Rp16,6 triliun atau setara 51 persen itu akan dipenuhi melalui pendanaan internal dan eksternal.
"Kami masih punya kemampuan untuk membiayai transaksi ini. Tapi tidak semua akan diambil dari dana internal. Sepertiganya dari internal, sisa dua pertiganya (pendanaan) eksternal dengan mempertimbangkan efek yang paling minimal buat PGN," katanya.
Riza menjelaskan karena masa transaksi diharuskan rampung dalam 90 hari ke depan, perseroan tengah mengkaji langkah yang paling memungkinkan untuk dilakukan.
Namun ia memastikan kondisi keuangan perseroan cukup sehat untuk melakukan interaksi dengan perbankan dan pasar.
"Ini masalahnya waktunya hanya 90 hari. Itu yang paling possible (memungkinkan) apa, (pinjaman perbankan) ya," katanya.
Riza menambahkan pihaknya belum dapat mengungkap perbankan yang akan didekati untuk mendapatkan pinjaman.
"Sudah ada bank-nya, nanti saya akan kasih tahu," katanya.
Direktur Utama PGN Jobi Triananda mengatakan masih banyak opsi pendanaan yang bisa diraih perseroan untuk membiayai akuisisi tersebut termasuk pinjaman langsung ke perbankan dan penerbitan obligasi.
"Opsinya banyak, bisa bond (obligasi), bisa kita pinjam dari bank langsung. Masih banyak opsi, kita harus diskusikan," tuturnya.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan integrasi PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakan anak usaha PT Pertamina, melalui proses pengambilalihan saham Pertagas yang dimiliki Pertamina, dengan total nilai nominal sebesar Rp16,6 triliun atau setara dengan 51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam Pertagas.
Proses pengambilalihan saham Pertagas oleh PGN ini telah dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement /CSPA) pada tanggal 29 Juni 2018.
Nilai transaksi tersebut merupakan harga pembelian untuk 2.591.099 lembar saham yang dimiliki oleh Pertamina dalam Pertagas, di mana PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas sudah dikeluarkan dari buku Pertagas, sehingga hanya terdapat PT Pertagas Niaga sebagai anak usaha di dalam buku Pertagas.
Integrasi Pertagas ke dalam PGN merupakan rangkaian proses dari pembentukan holding BUMN migas.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018