Rupiah terus menyusut hingga pukul 10.30 WIB, ketika nilai tukarnya mengalami depresiasi 39 poin menjadi 14.429 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan depresiasi rupiah memang masih dominan dipengaruhi faktor eksternal.
"Pelaku pasar masih mencermati perkembangan dari potensi terjadinya perang dagang antara AS dan Tiongkok," ujar Reza.
Sentimen domestik belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah.
Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan bahwa inflasi tercatat 0,59 persen selama Juni, lebih tinggi dari ekspektasi.
Baca juga: Menteri Rini: BUMN lakukan "hedging" hadapi pelemahan rupiah
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018