Moskow (ANTARA News) - Gelandang serang tim nasional Rusia Denis Cheryshev mengungkapkan serangan emosional yang dialaminya setelah mengantarkan negaranya menyingkirkan Spanyol di putaran 16 besar Piala Dunia 2018.
Keberhasilan itu menjadi capaian pertama Rusia mencapai perempat final Piala Dunia --sebelumnya mereka sempat mencapai semifinal sebagai Uni Soviet pada edisi 1966-- yang diraih dengan cara mengagumkan, menyingkirkan salah satu tim unggulan, sekaligus membangkitkan kembali demam sepak bola bagi para penggemar tuan rumah.
"Saya menangis sedikit. Dan saya pikir saya mungkin akan menangis lagi. Tapi ini adalah air mata yang bagus," katanya dalam sebuah video yang dirilis tim Rusia pada hari Senin, kurang dari sehari setelah kemenangan adu penalti mereka atas Spanyol di babak 16.
Cheryshev, 27, telah mengalami cedera dalam karirnya, membatasi waktunya di tim nasional tetapi tiga gol di Piala Dunia ini telah mengubahnya menjadi salah satu pemain utama tim.
"Kami bekerja lama untuk ini, saya berjuang untuk waktu yang lama ini. Kami benar-benar senang. Kami benar-benar ingin mempertahankannya seperti itu," katanya.
"Seluruh negeri layak menerimanya. Saya harap semua orang bangga pada kami, bangga dengan tim kami. Sekarang kami harus maju."
Rusia selanjutnya akan bermain melawan Kroasia di perempat final di Sochi pada Sabtu dan Igor Akinfeev mengatakan skuat harus tetap berpegang pada formula yang terbukti sukses.
Baca juga: Warga Vladivostok mengakui Piala Dunia 2002 lebih nyaman
Baca juga: Putin tidak tekan tim Rusia untuk menangkan Piala Dunia
Baca juga: Galeri foto Piala Dunia saat Rusia menyisihkan Spanyol
Baca juga: Spanyol terkena kutukan tuan rumah, ditaklukkan Rusia via adu penalti
"Kami setuju dengan pelatih ketika kami tiba di kamp latihan bahwa kami akan mengambil satu pertandingan pada saat itu. Kami tidak melihat ke depan dan kami tidak melihat ke belakang," kata penjaga gawang yang melakukan penyelamatan dramatis dengan kakinya untuk memastikan kemajuan Rusia pada hari Minggu, memulai perayaan fanatik di seluruh negeri.
"Anda tidak dapat melihat ke belakang dan Anda tidak dapat melihat ke depan. Anda harus hidup dari hari ke hari. Kami mengatakan karena Piala Dunia yang kami butuhkan untuk bersatu. Saya pikir kami melakukan ini tetapi kami tidak bisa berhenti di sini (kemenangan)."
"Kami bertahan. Kami menginginkannya," tambahnya sambil merenungkan kemenangan yang mengejutkan.
"Aku tidak mengatakan bahwa orang-orang Spanyol tidak menginginkannya, mereka praktis mengendalikan pertandingan sepanjang waktu. Yang paling penting adalah orang-orang bahagia."
Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018