Washington (ANTARA News) - Unggulan teratas Andy Roddick melesakkan 18 ace untuk menaklukkan Tomas Zib 6-4, 6-2 pada pertandingan ATP Washington Classic, Selasa. Dan saat petenis muda Asia serta pendatang baru mulai menunjukkan kepiawaian mereka, beberapa petenis terkenal harus berjuang keras untuk melewati rintangan. Petenis AS yang berada di peringkat lima dunia, Roddick hanya membutuhkan waktu 62 menit untuk menyingkirkan petenis peringkat 131 dunia Zib. Pada babak ketiga turnamen pemanasan AS Terbuka yang menyediakan hadiah total 600.000 dolar AS itu, ia akan berhadapan dengan pemenang antara petenis tuan rumah Paul Goldstein melawan petenis Ceko Radek Stepanek. "Anda tidak bisa memenangi final kalau belum memenangi babak pertama," kata Roddick. "Pertandingan babak pertama selalu berlangsung sulit dan akan sangat baik jika bisa melaluinya." Roddick mematahkan servis Zib pada game ketujuh dan menyelamatkan dua break point pada game ke-10 sebelum merebut set pertama dengan dua ace berturut-turut. Roddick kembali mematahkan servis Zib pada game ketiga dan kelima set kedua untuk memastikan kemenangan. "Saya sangat puas dengan servis saya," kata Roddick. Sementara itu, petenis Rusia unggulan ketiga Marat Safin harus berjuang selama tiga set untuk menyingkirkan petenis Ceko Jan Hernych 6-2, 2-6, 6-2. Sedangkan unggulan kelima asal Korsel Lee Hyung-taik juga melaju ke babak ketiga mengalahkan petenis Rusia Igor Kunitsyn 6-7 (7/9), 6-3, 6-1. Namun, petenis Inggris Tim Henman harus tersingkir pada babak pertama setelah kalah 6-4, 4-6, 6-7 (4/7) dari John Isner --petenis AS berusia 22 tahun yang tampil untuk pertamakalinya di turnamen lapangan keras ATP setelah kalah pada turnamen ATP pertamanya tiga pekan lalu di lapangan rumput. "Sangat menyulitkan saat Anda hanya kalah beberapa poin dari petenis dengan bakat alam seperti itu," kata Henman. Isner, melesakkan 18 ace untuk membukukan tempat di babak kedua melawan petenis Jerman unggulan kedelapan Benjamin Becker, bisa tampil di babak utama setelah Fernando Gonzalez dari Chile mengundurkan diri karena cedera. "Saya tidak berpikir bisa tampil di sini," kata Isner. "Karena sekarang saya sudah di sini, saya harus memanfaatkannya," kata Isner. Henman (32) melesakkan 16 ace dan menyelamatkan dua match points dengan ace pada game ke-10 set penentuan dan pada tiebreak, tetapi melakukan dua kali kesalahan ganda sebelum kalah untuk 10 kalinya dari 15 pertandingan tahun ini. "Anda tidak bisa menyia-nyiakan terlalu banyak kesempatan dari servis," kata Henman. "Ia melakukan servis dengan baik saat tiebreak." Sementara itu dua petenis pendatang baru dari Asia, yaitu petenis Jepang Kei Nishikori dan juara kampus AS Somdev Dev Varman dari India, tampil cemerlang, meski hanya Nishikori yang bisa melaju. Petenis Jepang berusia 17 tahun itu menaklukkan petenis Rusia Teimuraz Gabashvili 7-6 (7/4), 6-3 dan akan menantang petenis Prancis Julien Benneteau untuk memperebutkan tiket melawan petenis Korea Lee di babak ketiga. Nishikori yang baru berusia 14 tahun saat dikirim oleh pengurus tenis Jepang untuk berlatih di Akademi Nick Bollieteri, melaju ke perempatfinal di Indianapolis pekan lalu dan mendapat pengecualian khusus di turnamen tersebut karena tidak bisa datang saat kualifikasi. "Saya masih belum bisa percaya. Ini sangat luar biasa," kata Nishikori. "Ini adalah penampilan terbaik yang pernah saya mainkan." Nishikori tampil untuk pertamakalinya di ATP dua pekan lalu di Los Angeles, kalah dari petenis Afsel Wesley Moodie, tetapi tampil cemerlang saat di Indianapolis. "Saya tidak memiliki beban," katanya dikutip AFP. Dev Varman, petenis kualifikasi yang mengalahkan Isner di final kampus AS, tampil dalam debutnya di ATP namun kalah dari Goldstein 4-6, 2-6. "Saya bermain cukup baik. Ia tampil lebih baik saat poin-poin penting," kata Dev Varman. "Memang sangat mengecewakan, tetapi ini bisa dijadikan kesempatan untuk belajar. Saya mencoba melakukan yang terbaik. "Saya mencoba untuk lebih siap pada tahun depan."(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007