Manila (ANTARA News) - Sepuluh negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk memperkuat kerjasama keamanan dan melakukan upaya untuk meratifikasi Konvensi ASEAN tentang Kontra-Terorisme guna menghadapi ancaman kelompok teroris di kawasan itu. Direktur ASEAN Departemen Luar Negeri RI, Dian Triansyah Djani, di sela-sela rangkaian pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN/AMM ke-40 di Manila, Rabu, mengatakan bahwa pernyataan itu tercantum dalam komunike bersama AMM ke-40. Komunike Bersama yang ditandatangani 10 Menlu ASEAN itu menyatakan ASEAN sepakat untuk melakukan segala upaya guna memastikan pengesahan pada kesempatan pertama dan pemberlakuan segera Konvensi Kontra-Terorisme ASEAN serta mengintensifkan kerjasama untuk memastikan terwujudnya perdamaian dan kestabilan ASEAN. Para Menlu ASEAN menggarisbawahi proses yang telah dicapai pada pertemuan tingkat pejabat senior ke-7 mengenai Kejahatan Transnasional (SOMTC) di Laos, yang mendorong pelembagaan kelompok kerja kontra-terorisme SOMTC. Sementara itu, dalam jumpa pers di sela-sela AMM ke-40, Menlu Malaysia Dato Seri Sayid Hamid bin Sayid Jaafar Albar mengatakan bahwa pemerintah Malaysia, yang berusaha menjembatani perundingan, berharap agar konflik antara pemerintah Filipina dan Moro Islamic Liberation Front (Front Pembebasan Islam Moro) segera berakhir. "Dengan komitmen kuat dari pemerintah Filipina maka semua mungkin terjadi," kata Hamid Albar. Hamid Albar percaya bahwa tidak semua hal yang telah dirintis selama ini hilang begitu saja. "Hal terbaik dari suatu perundingan perdamaian adalah itu tidak seharusnya menjadi sorotan," katanya ketika ia menjawab keraguan publik atas kemajuan proses perundingan perdamaian. Pada kesempatan itu Hamid Albar mengatakan bahwa Malaysia siap untuk mewujudkan keamanan dan kestabilan di kawasan tersebut karena jika negara tetangganya stabil dan makmur maka setiap negara termasuk Malaysia akan memperoleh keuntungan dari itu. (*)

Copyright © ANTARA 2007