Nunukan (ANTARA News) - Tim SAR gabungan dari Basarnas, Polri, TNI dan masyarakat melanjutkan pencarian terhadap TKI asal Negeri Sabah, Malaysia yang menjadi korban "speedboat" tabrakan di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kaltara.

Pencarian pada hari ketiga ini, tim SAR melakukan pencarian hingga 146 nautical mile (NM) dengan membagi empat kelompok dan wilayah, sebut Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara, Octavianto, Minggu.

Kelompok pertama melakukan pencarian dengan menyisir wilayah utara hingga perbatasan Indonesia dengan Malaysia, kedua menyisir wilayah barat di seluruh pesisir Sebatik Timur, Sebatik Barat dan Sebatik Tengah.

Ketiga menyisir wilayah laut sepanjang Selat Makassar dan kelompok empat melakukan penyelaman di lokasi kejadian. "Pencarian H+3 ini kita bagi tim SAR menjadi empat kelompok dengan wilayah pencarian yang berbeda," ujar dia.

Pada pencarian hari kedua dengan melakukan penyelaman, tim SAR mengalami kendala akibat kuatnya arus air laut ditambah hujan deras dan angin kencang.

Namun tidak menyurutkan semangat tim SAR yang berusaha mencari dan menemukan korban yang dinyatakan hilang sebanyak empat orang lagi yakni Olong (motoris speedboat), Solin Leken (wanita hamil muda), Bastian (6) dan Celin Waton (4).

Peristiwa ini terjadi, Jumat (29/6) sekitar pukul 19.00 wita dimana "speedboat" yang ditunmpangi TKI sebanyak 19 orang itu bergerak dari arah Tawau Negeri Sabah, Malaysia menuju Pulau Sebatik tabrakan dengan "speedboat" yang bergerak dengan kecepatan tinggi dari Pulau Sebatik tujuan Malaysia.

Informasi yang dihimpun dan keterangan korban selamat, kedua "speedboat" tersebut tidak ada yang menggunakan lampu penerangan.

(KR-MRN/N005)

Pewarta: Rusman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018