Sampang (ANTARA News) - Dua pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang, Jawa Timur hingga kini masih saling klaim menang, yakni pasangan Calon H Slamet Junaidi - H Abdullah Hidayat (Jihad) dan Hermanto Subaidi dan Suparto (Mantap).
Selaim sama-sama mengklaim menang, kedua pasangan ini, juga saling berpesta pora merayakan kemenangan. Keduanya juga menyembelih sapi di posko tim pemenangan masing-masing karena mereka yakin sama-sama menang.
"Data kemenangan kami berdasarkan data valid di masing-masing TPS yang ada di Sampang, berdasarkan laporan saksi," ujar Ketua Tim Pemenangan Mantap Imam Ubaidillah di Sampang, Sabtu malam.
Sebelumnya, tim Pemenangan Jihad menggelar deklarasi kemenangan, dan pada Sabtu (30/6) giliran tim pemenangan Mantap yang menggelar deklarasi kemenangan.
Deklarasi itu dilakukan usai menggelar istighatsah yang dihadiri simpatisan, relawan, ulama, dan kiai, di posko pemenangan Mantap Jalan Trunojoyo Kota Sampang, Sabtu.
Ketua Tim Pemenangan Mantap Imam Ubaidillah mengatakan, pihaknya telah melakukan hitung cepat berdasarkan data form C-1.
"Hasilnya menunjukkan pasangan nomor urut 2, unggul memperoleh 41,2 persen, sedangkan rivalnya, yakni pasangan nomor urut 1 Jihad hanya memperoleh 39,1 persen," ujar Imam.
Ia menjelaskan, data persetase perolehan suara Mantap itu berhasarkan hasil entri data tim dari laporan masing-masing saksi di lapangan.
"Jadi persentase 41,2 persen ini berdasarkan data masuk 100 persen, selisih 2,1 persen dengan pasangan Jihad. Makanya, acara deklarasi hari ini sebagai bentuk tasyakuran atas kemenangan Mantap berdasarkan hasil hitung cepat C-1 asli," ujar Imam.
Selain itu, lanjut Imam, pihaknya mengindikasi beredarnya form C-1 palsu di beberapa wilayah sehingga memicu pasangan calon lain mengklaim menang. Termasuk, indikasi penggelembungan suara secara masif dalam pelaksanaan Pilkada Sampang.
Ia mencontohkan, seperti kejadian di salah satu desa di Kecamatan Ketapang. Disana ada beberapa warga tidak menerima distribusi undangan pencoblosan atau C-6. Namun, data dari C-1 justru warga di desa tersebut tetap hadir dan menggunakan hak suara.
"Padahal warga di desa dimaksud tidak diberi undangan, serta ada lagi saksi paslon Mantap diintimidasi tidak boleh masuk, inikan lucu hak masyarakat dikhianati," ujar Imam.
Pilkada di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur digelar di 1.450 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 180 desa dan 6 kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan Kabupaten Sampang.
Pesta demokrasi lima tahunan guna memilih calon pemimpin itu diikuti tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang.
Ketiga pasangan calon itu adalah H Hisan dengan KH Abdullah Mansyur (Hisbullah), didukung Partai Demokrat enam kursi dan PAN tiga kursi atau total sembilan kursi.
Selanjutnya, pasangan calon Bupati Pamekasan H Slamet Junaidi-H Abdullah Hidayat (Jihad) didukung Partai Nasdem dua kursi, PKS 2 kursi, PDIP dua kursi, dan PPP tujuh kursi atau total 13 kursi.
Kemudian, Hermanto Subaidi dan Suparto didukung Partai Gerindra delapan kursi, dan PKB delapan kursi atau sebanyak 16 kursi.
Sementara itu, Daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur untuk pelaksanaan Pilkada 27 Juni 2018 sebanyak 803.499 orang yang terdiri atas 397.031 laki-laki dan 406.468 perempuan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018