Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia didesak melarang kedatangan penyanyi Amerika Serikat, Gwen Stefani, yang berencana menggelar konser di negara tersebut dalam rangkaian pertunjukan kelilingnya di Asia. Desakan itu muncul dari Persatuan Mahasiswa Islam Malaysia, yang menilai cara berpakaian dan penampilan seronok Stefani tidak pantas dipertontonkan di negara mereka. "Video klipnya yang mempromosikan rencana konser itu terlalu seronok," kata Mohamad Hilmi Ramli, Ketua Umum Uni Nasional Mahasiswa Islam Malaysia, kepada Reuters di Kuala Lumpur, Selasa. Uni yang beranggotakan 10.000 mahasiswa itu menyatakan, rencana konser Stefani tanggal 21 Agustus 2007 tersebut merupakan bagian dari tur "Sweet Escape", dan bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa Asia dan Islam. "Kami minta penyelenggara membatalkan konser tersebut. Kalau tidak dipenuhi, kami akan meminta pemerintah untuk campur tangan," kata Mohamad. Warga asli Malaysia yang mayoritas Muslim berjumlah lebih separuh dari 26 juta populasi penduduk di negara tersebut. Etnis China dan India, kebanyakan penganut Budha, Kristen atau Hindu, merupakan minoritas. Mohamad juga mengeritik firma telepon mobil Malaysia, Maxis Communications, yang mempromosikan rencana konser Stefani. "Maxis selama ini mendukung kegiatan asing .... untuk meraih keuntungan dan mendekatkan generasi muda kami pada kebejatan moral," katanya. Pejabat Maxis belum memberikan tanggapan atas kritik tersebut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007