Kendari (ANTARA News) - Harga sejumlah bahan bangunan khususnya semen di beberapa pusat pertokoan di Kendari, Sultra, selama sepekan terakhir berfluktuasi seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat.
"Selama ini, harga produk semen tidak menentu tergantung dari pasokan dari daerah produsen ke konsumen. Artinya jika hari ini harga jualnya antara Rp65.000 hingga Rp70.000 per sak (50 kg), maka esok harinya bisa saja naik dengan kisaran Rp5.000-Rp10.000 per sak," kata salah seorang pengusaha penjualan bahan bangunan, Umar di Kendari, Jumat.
Keterangan yang dihimpun di beberapa pemilik toko bangunan mencatat, sedikitnya ada tiga produk semen yang banyak beredar di pasaran Kota Kendari selama puluhan tahun silam yakni semen Tonasa, Bosowa dan Tiga Roda.
"Dari tiga produk semen yang merajai pemasaran di Kota Kendari dan Sultra pada umumnya, semen Tonasa yang merupakan produk asal Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan merupakan tertinggi harganya yakni mencapai Rp70.000 per sak (50 kg)," katanya.
Sedangkan dua produk semen lainnya yakni Bosowa yang merupakan produk Kabupaten Maros, Sulsel dan Tiga Roda asal Pulau Jawa itu harganya bersaing masing-masing antara Rp65.000 dan Rp67.000 per sak (50 kg).
Menurut Umar, persaingan harga semen dari tiga jenis itu, dari segi kualitas dan kuantitas sama-sama memiliki keunggulan di kelasnya.
"Memang semen Tonasa selalu berada pada harga tertinggi dibanding dengan dua produk semen lainnya karena sudah lama dikenal masyarakat. Sementara semen Bosowa dan Tiga roda meski sedikit lebih murah harganya namun tetap laris di pasaran," ujar Johan pemilik toko bangunan di Wuawua.
Tanpa menyebut capaian penjualan dalam satu bulan, namun menurut dia, sejalan dengan perkembangan pembangunan Kota Kendari, permintaan konsumen terhadap kebutuhan dasar bahan bangunan itu terus meningkatan. ?
Belum lagi dengan adanya program pemerintah terhadap pembangunan rumah subsidi dan nonsubsidi, bagi masyarakat ekonomi menegah ke bawah ikut mempengaruhi tingkat kebutuhan produk bahan bangunan dari tahun ke tahun.
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018