Beijing (ANTARA News) - Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rahman, mengatakan bahwa UNESCO mendukung upaya mematenkan hak cipta program "Mobil Pintar", "Motor Pintar" dan "Rumah Pintar" hasil gagasan Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono. "UNESCO menilai, hasil gagasan Ibu Ani harus dipatenkan sehingga bisa menjadi contoh di negara lain dalam program pengentasan buta aksara," kata Arief, usai mendampingi Ibu Ani Yudhono dalam pertemuan tertutup dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Koichi Matsuura, di Wisma Negara (State Guest House), Diaoyutai, Beijing, China, Selasa. Pertemuan tertutup antara Ibu Ani dan Matsuura dilakukan usai keduanya memberikan pidato pada Konferensi Regional UNESCO mengenai Upaya Pemberantasan Buta Huruf se-Dunia (UNESCO Regional Conferences in Support of Global Literacy). Pada konferensi itu, Ibu Negara memaparkan pencapaian program pengurangan angka buta aksara yang signifikan di Indonesia, yang antara lain dilakukan dengan menggalakkan penyediaan "Mobil Pintar", "Motor Pintar" dan "Rumah Pintar". "Mobil pintar", "motor pintar", dan "rumah pintar" dilengkapi, antara lain buku bacaan, komputer, alat-alat permainan anak-anak, dan peralatan edukasi lainnya yang dioperasikan berkeliling untuk menjangkau daerah-daerah terpencil termasuk di pulau-pulau terdepan Indonesia. Jika pada tahun 2005 tingkat buta aksara di Indonesia 14,5 persen dari jumlah penduduk, maka pada 2006 turun menjadi 8,07 persen atau sekitar 12,8 juta orang, dan diperkirakan pada 2009 jumlah turun hingga sekitar 5,01 persen. "Ibu Ani Yudhoyono diundang sebagai pembicara karena berhasil dalam program pengentasan buta aksara, juga sebagi Ibu Negara yang peduli pada pemberantasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan," kata Arief. Matsuura menyatakan, ujar Arief, program seperti yang dilakukan Ibu Ani sudah ada di negara lain seperti di Malaysia, dan sejumlah negara di Afrika, namun ada kelebihan dari "Mobil Pintar, "Motor Pintar" yaitu mampu menjangkau daerah yang tidak terjangkau ("to reach the un-reached"). Sementara itu, staf khusus Ibu Ani Yudhoyono, Nurhayati Ali Asseggaf, mengatakan bahwa menindaklanjuti usulan UNESCO tersebut, maka pemerintah akan mendaftarkan program ini pada World International Property Organization (WIPO). "Hasil karya cipta Ibu Ani yang didukung LSM Solidaritas Istri Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) ini akan didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM, di Indonesia," ujar Nurhayati. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007