Balikpapan (ANTARA News) - Empatpuluh warga Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur, pada Selasa dilarikan ke rumah sakit diduga karena keracunan makanan yang mereka santap di sebuah hajatan pindah rumah salah seorang warga. Dilaporkan bahwa kasus itu bermula dari hajatan pindah rumah baru Achmad Julianto (47) dari RT. 50 ke RT. 29 kelurahan Sumber Rejo, Senin (30/7) pukul 16:00 WITA. Para korban keracunan tersebut langsung dilarikan pada tiga tempat untuk pertolongan selanjutnya, yakni Rumah Sakit Bhayangkara, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Rumah Sakit Tentara (RST) Dr. Hardjanto Balikpapan. Menurut keterangan Kapolresta Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra bahwa saat ini pihaknya belum dapat menganalisa penyebab sakitnya para warga. "Kita masih mengumpulkan barang bukti (BB) dan serta meminta keterangan para saksi, termasuk para tukang masak yang saat ini juga menjadi korban," kata Gde Sugianyar. Hidangan makanan pada hajatan di rumah baru Achmad Julianto di RT 29 yaitu sate kambing, gulai kambing, ayam saos, ikan bakar, cap cay, sayur campur (daun dan bunga pepaya, daun singkong dan daun melinjo diaduk dengan santan) serta es buah. Gde Sugianyar mengatakan para korban saat ini, masih dalam pertolongan para medis, karena mengalami gejala mual dan pusing. Tampaknya, kebanyakan korban adalah wanita dan anak Balita, dan rata-rata diinfus, bahkan ada yang menggunakan tabung oksigen. Ibu Sutoyo (48), juru masak acara tersebut mengatakan bahwa semua makanan yang ada mereka masak beramai-ramai, kecuali es buah tuan rumah memasaknya sendiri. "Kami memasaknya di rumah lama Achmad Julianto di RT. 50 kemudian makanan tersebut dibawa ke RT.29 di rumah yang baru untuk hajatan," kata Ibu Sutoyo. Ia menjelaskan bahwa semua masakan, yang mereka masak di cuci air bersih terlebih dahulu. "Bahkan saya sendiri memakan masakan tersebut semuanya, tetapi allhamdulilah tidak apa-apa," katanya. Dibawa ke BPOM Menurut keterangan Beni, petugas Dinkes Kota Balikpapan, saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara mengatakan sample makanan tersebut saat ini di bawa ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Samarinda. "Kami menunggu hasil dari pemeriksaan BPOM Samarinda hari ini juga, kami sudah mengirimnya ke BPOM," kata Beni. Jami (23), salah satu korban mengatakan saat hajatan Senin (30/7), pukul 16:00 Wita, ia datang bersama anaknya bernama Andriani (5). "Tetapi pada jam 19:00 Wita, Andriani sakit perut dan mual, kemudian saya berikan obat sakit perut," kata Jami. Jami sendiri mengalami keluhan pada Selasa pukul 01:00 Wita, kemudian berobat ke Puskesmas Sumber Rejo. Petugas Puskesmas Sumber Rejo kaget karena menemukan delapan pasien mengalami sakit dan gejala serupa. Ternyata mereka dari lokasi yang sama usai menyantap hidangan hajatan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007