Bandarlampung (ANTARA News) - Ketua MPR, Hidayat Nurwahid, menyarankan kepada Zaenal Ma`arif sebaiknya meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden RI, terkait pernyataannya bahwa SBY telah menikah sebelum masuk Akademi Militer (Akabri).
"Zaenal harus 'legowo' dan menyelesaikan permasalahan ini, serta menyampaikan koreksi, sehingga tercipta kondisi yang kondusif," kata Hidayat, usai mengikuti acara Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) XIV di Bandarlampung, Selasa.
Dia berpendapat, masalah tersebut harus segera diselesaikan karena bangsa Indonesia sangat jenuh dengan isu-isu semacam itu.
Menurut Hidayat, permintaan maaf Zaenal Ma`arif, bukan berarti dia salah, tetapi sebagai wujud jiwa kenegarawanan, karena permintaan maaf itu harus dilakukan berkaitan dengan pernyataannya itu dapat menghadirkan berbagai macam polemik di masyarakat.
Dia juga mengharapkan, Presiden SBY dapat menerima permintaan maaf Zaenal Ma`arif dan mencabut laporannya di Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya).
"Permasalahan ini harus diakhiri, sehingga terjadilah kondisi kondusif di negara kita," ujar Hidayat.
Ketua MPR itu menyebutkan perseteruan antara Amien Rais dan SBY sebelumnya terkait kasus dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) beberapa waktu lalu dapat diselesaikan.
Kasus Zaenal dan SBY ini, menurut dia, juga diharapkan dapat diselesaikan secara yang elegan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007