Annapolis (ANTARA News) - Seorang pria bersenjata menewaskan paling sedikit lima orang dan membuat luka parah paling sedikit tiga orang lainnya ketika menyerang ruang redaksi sebuah surat kabar di Anapolis, ibu kota negara bagian Maryland, Amerika Serikat, Kamis waktu setempat.

Tersangka ditangkap beberapa saat setelah menyerang kantor Capital Gazette itu, tanpa kontak tembakan dengan polisi. Polisi mengakui tidak mengetahui motif tersangka namun yakin tersangka pria kulit putih bersenjata laras panjang itu beraksi sendirian.

Phil Davis, repoter Capital Gazette yang berada di dalam gedung sewaktu penembakan terjadi, mengatakan dalam wawancara dengan Baltimore Sun bahwa saat itu ruang redaksi berubah "seperti medan perang."

Davis dan beberapa orang lainnya bersembunyi di bawah meja ketika si penembak berhenti memuntahkan peluru dari senapannya, tulis Capital Gazette. Perusahaan media ini mengelola berbagai surat kabar selain kantor yang di Annapolis ini.

"Saya tak tahu mengapa dia berhenti menembak," kata Davis seperti dikutip Reuters.

Davis kemudian diselamatkan dan diinterogasi polisi.

Seorang polisi berkata kepada CBS News bahwa tersangka adalah seorang pria kulit putih berusia 20-an tahun tanpa kartu identitas. Tersangka menggunakan shotgun dan tidak kooperatif dengan polisi.

Polisi menemukan sesuatu yang dianggap bahan peledak sehingga sekitar 170 orang diungsikan dari gedung itu.

Penembakan Annapolis itu dianggap sebagai kejadian lokal yang tidak dikategorikan serangan terorisme, simpul polisi seperti dikutip Reuters.

Pewarta: ANTARA NEWS
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018