"Manajemen turut prihatin terhadap peristiwa yang menimpa mobil salah satu pekerja JICT. Kami berharap kepolisian dapat segera mengusut dan mengungkap kasus ini secara tuntas," ujar Wakil Direktur Utama JICT Riza Erivan di Jakarta, Kamis (28/6).
Riza menambahkan untuk membantu upaya kepolisian, JICT akan menyampaikan dokumentasi yang terekam pada CCTV dan data-data lain di lokasi kejadian.
Dari rekaman CCTV itu diharapkan terdapat informasi awal yang akan mengungkap kasus ini karena selama ini kondisi di JICT cukup kondusif dengan tingkat keamanan yang sangat baik.
"Kami sangat kaget dengan adanya peristiwa ini. Manajemen selama ini telah berupaya untuk menciptakan situasi dan lingkungan kerja yang aman dan kondusif. Kami tidak pernah berkompromi dengan aspek keamanan dan standar kerja di JICT," tambah Riza.
Terkait kasus ini, Riza meminta pekerja dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di JICT untuk tidak berspekulasi terlalu jauh.
Selain persoalannya sedang diusut oleh pihak berwajib, kasus ini juga tidak terkait dengan kinerja perusahaan.
Riza meminta pekerja tetap tenang dan menjalankan aktivitas kerja seperti biasa.
"Sebagai perusahaan pengelola terminal petikemas terbesar di Indonesia peran JICT sangat strategis dalam mendorong perekonomian nasional. Spekulasi yang terlalu jauh terhadap kasus ini tidak akan menguntungkan pekerja dan juga perusahaan. Semoga kasus ini segera tuntas, sehingga JICT dapat terus berkontribusi besar bagi perekonomian bangsa," tegas Riza.
Pada Rabu (27/6) malam sekitar pukul 23.00 WIB, mobil salah satu pekerja JICT, Sugiyanto, ditembak oleh orang tidak dikenal dengan airsoft gun.
Di dalam mobil itu ditemukan sebutir gotri dan kaca depan pecah. Hingga saat ini aparat Kepolisian Tanjung Priok sedang melakukan penyelidikan terkait latar belakang dan motif peristiwa tersebut.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018