Jakarta (ANTARA News) - National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) menyebut penggunaan superkomputer dan big data menjadi makin dibutuhkan untuk menghasilkan prakiraan cuaca dengan cepat dan akurat.
Director Ocean Prediction Center US NOAA Thomas J Cuff di sela-sela diskusi di @America, Jakarta, Kamis (28/6), mengatakan prakiraan cuaca sebenarnya merupakan jawaban dari pertanyaan matematis yang kompleks sehingga dibutuhkan superkomputer untuk melakukannya.
"Karena kita meluncurkan lebih banyak satelit dan mengumpulkan lebih banyak data dari atmosfer dan laut maka kita butuh komputer lebih besar untuk menyimulasi data-data tersebut ke dalam sebuah model," katanya.
Tentu, ia mengatakan akan menjadi masalah jika kecepatan komputer tidak dilengkapi dengan kemampuan penyimpanan yang besar.
Oleh karena itu big data juga berperan membantu menyimulasi lebih cepat dan akurat data yang diperoleh dari atmosfer maupun laut, sebelum dimasukkan ke dalam suatu model.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa model hanya sebuah alat dan prakirawan tetap menentukan hasil prakiraan cuaca.
"Jadi perlu tahu kondisi di area tersebut untuk bisa melakukan prakiraan. Sampai akhirnya prakiraan pas dengan kebutuhan publik di area tersebut sehingga hasil prakiraan benar-benar digunakan," ujar dia.
Namun dari itu semua, Thomas mengatakan hal terpenting dari prakiraan cuaca yang dihasilkan prakirawan harus makin akurat dan benar-benar dapat digunakan untuk menghasilkan keputusan atau kebijakan yang tepat membantu masyarakat.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Nelly Florida Risma dalam kesempatan yang sama mengatakan kerja sama dengan NOAA untuk meningkatkan kemampuan prakiraan cuaca menjadi penting, mengingat NOAA sudah menggunakan satelit dan sumperkomputer menghasilkan data.
Kerja sama itu, katanya, mampu membuat BMKG menghasilkan prakiraan cuaca lebih dari tiga hari ke depan, bahkan hingga dua minggu ke depan.
Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018