Jakarta (ANTARA News)- Kurs Rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot antar Bank Jakarta, Selasa sore menguat menjauhi level Rp9.200 per dolar AS yang dipicu oleh aktifnya pelaku lokal membeli mata uang lokal itu. Nilai tukar rupiah naik delapan poin menjadi Rp9.190/9.195 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.198/9.369 per dolar AS. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk., Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan kenaikan rupiah masih kecil, karena pelaku pasar belum antusias membeli rupiah. Pelaku masih hati-hati untuk membeli rupiah lebih lanjut melihat dolar AS di pasar regional menguat terutama terhadap yen, katanya. Kenaikan rupiah, menurut dia, karena Bank Indonesia (BI) terus memantau pergerakan pergerakan mata uang lokal itu, sehingga investor asing cenderung melepas dolar AS dan berspekulasi membeli rupiah dalam jumlah kecil. Pembelian rupiah oleh pelaku lokal memang memicu rupiah menguat, sehingga posisi kembali berada di bawah level Rp9.200 per dolar AS, katanya. Ia mengatakan posisi rupiah yang sempat mencapai Rp9.200 per dolar AS semula menimbulkan kekhawatiran para pelaku pasar, karena mata uang lokal itu cenderung akan terus menurun. Kekhawatiran yang ditimbulkan pelaku pasar sebenarnya agak berlebihan, karena BI sendiri menilai bahwa rupiah dinilai masih stabil, katanya. Menurut dia, koreksi terhadap sepanjang pekan lalu karena tekanan dari pasar regional dan global yang menekan pasar uang Asia yang berimbas ke pasar domestik khususnya rupiah. Namun diperkirakan pergerakan pada pekan ini akan kembali membaik apalagi pertumbuhan ekonomi nasional terus meningkat, katanya. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama 2007 sebesar enam persen yang diperkirakan akan berlanjut pada triwulan kedua menunjukkan fundamental ekonomi makro Indonesia semakin tumbuh. "Kami optimis dengan semakin tumbuhnya ekonomi nasional, rupiah akan tetap terjaga," katanya. "Kami optimis rupiah akan kembali membaik, apalagi BI memiliki cadangan devisa yang cukup besar untuk mengatasi tekanan terhadap rupiah," tambahnya. (*)

Copyright © ANTARA 2007