Apapun hasil real qount yang dikeluarkan KPU kami bisa menerimanya. Tapi jangan kemudian paslon lain terlalu dini mengklaim kemenangan, karena semua ini masih berproses."
Mataram (ANTARA News) - Tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Ahyar Abduh-Mori Hanafi (Ahyar-Mori) tidak mengakui kemenangan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) hasil versi hitung cepat.
Sekretaris tim pemenangan Ahyar-Mori, Ali Alkhairi di Mataram, Rabu menyatakan hasil hitung cepat tersebut tidak bisa dijadikan landasan hasil pilkada.
Pihaknyapun, kata Ali masih menunggu hasil dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB.
"Kami memandang apa yang ditampilkan sejumlah lembaga survei adalah persepsi. Karenanya, kita masih menunggumu hasil dari KPU NTB," katanya.
Ia mengatakan andaipun hasil hitung cepat tidak jauh berbeda dengan KPU maka pihaknya akan mengambil langkah hukum ke Mahkamah Konstitusi.
Ali menegaskan dari hitung riil tim paslon Ahyar-Mori perolehan suara paslon nomor dua ini mengungguli paslon lainnya meski dengan margin yang sangat tipis.
"Kami tidak mengakui kemenangan paslon nomor tiga hanya berdasarkan `quick count`, kami tetap menunggu hasil KPU, walaupun hasil `quick count` dan `real count` hampir sama kami bisa perdebatkan secara akademik dengan data yang kami miliki," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta para saksi maupun sukarelawan Ahyar-Mori untuk tetap melakukan pengawasan dan pengawalan, terutama terkait formulir C1.
"Apapun hasil real qount yang dikeluarkan KPU kami bisa menerimanya. Tapi jangan kemudian paslon lain terlalu dini mengklaim kemenangan, karena semua ini masih berproses," jelas Ali Alkhaeri.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Ahyar-Mori menempati posisi nomor tiga dengan perolehan 24 persen suara.
Pasangan ini diusung enam partai politik, antara lain Partai Gerindra, PDI Perjuangan, PPP, PAN, Hanura, PBB.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018