Bekasi (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengimbau lembaga survei jujur dalam melaporkan hasil survei kepada masyarakat guna menghindari Pilkada di daerah ini kacau.

"Hitung cepat ini ada pengaruhnya, sebab ini ditonton sekian banyak masyarakat di Indonesia selama sekian jam, sehingga hasilnya menciptakan opini yang bisa berpotensi pada perselisihan," klaim Deddy saat memberikan suara di TPS 61 di Perumahan Jatiwaringin Asr, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, bersama keluarga, Rabu pagi.

Dia tiba di TPS samping rumah pribadinya pukul 09.00 WIB untuk langsung dihampiri wartawan usai menyalurkan suara di TPS ini.

"Akurasi hitung cepat (yang kredibel) itu tidak pernah yang di luar margin error," kata dia.

Namun demikian Deddy memaklumi keberadaan lembaga survei yang bertugas di sejumlah TPS karena hak setiap orang dan lembaga.

Deddy mengingatkan lembaga survei untuk menghindari upaya-upaya negatif yang dapat merusak pemungutan suara. "Semisal, lebaran sebaran `quick count` yang sengaja diletakkan di kantong-kantong pemilih calon tertentu. Jadi harusnya kejujurannya dalam penyebarannya secara profesional harus diutamakan," kata Deddy.

Deddy mengaku pernah mendapati lembaga survei yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

"Kadang-kadang ada yang nakal. Saya liat banyak hasilnya yang beda, itu barangkali penyebarannya tidak profesional melainkan sengaja `by design` di TPS untuk mempengaruhi pemilih," kata dia.

Dia mengimbau kaum intelektual pengelola lembaga survei untuk menjaga integritas demi Pilkada damai.

Baca juga: Arsyadjuliandi kini tinggal pasrah kepada Allah

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018