Jakarta (ANTARA News) - Walaupun hanya membutuhkan hasil seri melawan Swedia di Ekaterinburg Arena, dalam pertandingan terakhir Grup F Selasa malam pukul 21.00 WIB nanti, pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio menyatakan akan mengenyahkan pikiran main aman dengan akan terus memburu tiga poin.
Meksiko memimpin Grup F dengan enam poin atau tiga poin di atas Swedia dan Jerman. Di atas kertas, El Tri bakal memuncaki klasemen, tetapi pada skenario terburuk Meksiko masih bisa tersisih jika dikalahkan Swedia dan saat bersamaan Jerman dikalahkan Korea Selatan.
Kemungkinan ini sangat kecil terjadi karena sejak Aljazair pada 1982, tidak ada satu pun tim yang tersisih di fase grup setelah dua kali menang.
Tapi pasti bukan karena riwayat Aljazair itu membuat Osorio tak mau kendur pada pertandingan terakhir fase grupnya itu. Osorio ingin kemenangan 1-0 melawan Jerman dan 2-1 melawan Korea Selatan disambung dengan kemenangan atas Swedia, tidak peduli siapa lawan mereka pada 16 Besar.
"Saya kira tak akan berubah. Kami akan keluar menyerang dan mengamankan tiga poin," kata Osorio seperti dikutip Reuters.
Swedia sendiri tak gentar menghadapi sesumber Meksiko itu dengan optimistis mencari tiga poin meski jika catatan sejarah menjadi acuan, Swedia tak pernah bisa mengalahkan tim-tim Amerika Utara-Tengah sejak Piala Dunia 1958.
"Saya tak bilang kami tim yang lebih baik, tetapi saya yakin pada tim kami. Kami telah membuktikan diri bahwa kami bisa menyulitkan tim-tim besar," kata gelandang Sebastian Larsson seperti dikutip The Evening Standard.
Perkiraan SUSUNAN PEMAIN:
Para pelatih kedua tim sepertinya tak akan banyak mengubah susunan starternya karena sejauh ini line-up mereka relatif berhasil memetik hasil, khususnya Meksiko. Bintang PSV Hirving Lozano dan pemain West Ham Javier Hernandez kemungkinan besar dimainkan bersamaan sejak awal. Demikian pula kapten Andres Guardado yang sangat instrumental di sektor tengah El Tri, selain pula gelandang Hector Herrera yang kerap merusak serangan lawan dan menjadi titik awal serangan Meksiko. Keduanya tetap masuk starting-eleven.
Dari sisi Swedia, Jimmy Durmaz sepertinya tetap pemain cadangan karena dialah yang menjadi biang keladi dari tendangan bebas yang membuat Toni Kroos mengantarkan kemenangan dramatis Jerman atas Swedia. Tapi bisa saja dia diturunkan lebih awal untuk melawan rasialisme pendukung Swedia yang mengejek Durmaz setelah gol Kross itu. Sementara Ola Toivonen tetap dipasang sebagai ujung tombak walau hanya dua kali melepaskan tendangan ke arah gawang yang satu di antaranya menjadi gol.
Meksiko: Guillermo Ochoa; Carlos Salcedo, Hector Moreno, Hugo Ayala, Jesus Gallardo; Miguel Layun, Hector Herrera, Andres Guardado; Carlos Vela, Javier Hernandez, Hirving Lozano.
Swedia: Robin Olsen; Mikael Lustig, Victor Lindelöf, Andreas Granqvist, Ludwig Augustinsson; Viktor Claesson, Sebastian Larsson, Albin Ekdal, Emil Forsberg; Marcus Berg, Ola Toivonen.
MEKSIKO
Juan Carlos Osorio sudah bersumpah untuk mengadopsi pola menyerang dalam formasi 4-3-3 karena dia tak mengenal kamus bermain aman. Menang akan membuat Meksiko terlihat semakin angker untuk calon-calon lawannya, termasuk calon runner up Grup E yang menjadi lawannya dalam fase knockout jika keluar sebagai juara grup.
Faktanya pula Meksiko memiliki catatan sangat mengesankan dalam total 19 pertandingan fase grup putaran final Piala Dunia yang terakhirnya di mana hanya kalah dua kali. Tetapi mereka tidak pernah menang tiga kali berturut-turut dalam pertandingan Piala Dunia.
Tak diragukan lagi Meksiko adalah salah satu tim paling impresif pada Piala Dunia 2018 dan Osorio ingin predikat ini tetap melekat sehingga bakal menurunkan tiga penyerang karena tidak mau puas hanya dengan satu poin. Jika Meksiko berhasil menaklukkan Swedia, maka El Tri akan menjadi tim CONCACAF pertama yang mencetak tiga kemenangan berturut-turut pada Piala Dunia.
Pertanyaannya adalah apakah Osorio akan langsung menyerang walau dalam formasi 4-3-3 pertanyaan ini tidak relevan, atau memancing Swedia keluar meninggalkan daerahnya sehingga terbuka lebar-lebar untuk melancarkan serangan balik yang sejauh ini menjadi salah satu yang paling mematikan selama Piala Dunia Rusia.
Masalah lain yang bisa merusak ambisi Osorio adalah teralihkannya perhatian para pemain karena mendadak diburu klub-klub Eropa. Osario menepis kekhawatiran ini dengan enteng, "Saya sih berharap semua pemain (Meksiko) diincar klub-klub Eropa."
SWEDIA
Menghadapi Meksiko yang cepat menggiring bola untuk menusuk pertahanan lawan dengan pemain-pemain yang bertubuh lebih mungil, pelatih Swedia Janne Andersson akan mengandalkan set-piece atau bola-bola mati yang secara teoritis lebih mudah dikuasai pemain-pemain Swedia yang rata-rata jangkung ketimbang pemain Meksiko, guna menjinakkan El Tri.
"Kami sudah membuktikannya dalam pertandingan melawan Korea Selatan dan Jerman di mana kami sangat bagus dalam set-piece, baik dalam menyerang maupun dalam bertahan," kata kapten Andreas Granqvist.
Swedia memang sudah membuktikan tangguh saat melawan dua lawannya yang terdahulu itu, dan karena faktor Dewi Fortuna yang tidak terlalu memihaklah yang membuat negara itu harus berada dalam situasi terjepit seperti sekarang.
Organisasi tim dan kepaduan atau kesolidan Swedia sejauh ini sangat bagus dan efektif merusak permainan lawan, baik saat melawan Jerman maupun Korea Selatan. Sekarang mereka akan melakukannya lagi saat menghadapi Meksiko. Tetapi, Swedia harus ingat, tidak seperti dua lawannya terdahulu, Meksiko sangat berbahaya dalam serangan balik.
STATISTIK:
- Kedua tim sudah pernah bertemu sembilan kali di mana Swedia bercatatan lebih baik ketimbang Meksiko. Satu-satunya pertemuan mereka pada Piala Dunia terjadi pada 1958 di Swedia ketika Meksiko takluk 0-3.
- Meksiko hanya perlu seri melawan Swedia untuk memastikan mereka maju ke 16 Besr dalam tujuh kesempatan berturut-turut.
- Meksiko masih bisa tersingkir dari turnamen jika mereka dikalahkan Swedia dan Jerman dikalahkan Korea Selatan, berdasarkan selisih gol, jumlah gol dicetak atau poin fair play.
- Kemenangan 2-1 mereka atas Korea Selatan adalah kemenangan back-to-back pertama dalam Piala Dunia sejak 2002.
- Javier Hernandez menjadi pemain Meksiko pertama yang menciptakan 50 gol untuk tim nasional ketika melawan Korea Selatan. Dia juga pemain Meksiko ketiga yang menciptakan gol pada tiga Piala Dunia berbeda.
- Meksiko selalu terhenti pada babak 16 Besar sejak turnamen edisi 1986 ketika mereka mencapai perempatfinal sewaktu menjadi tuan rumah.
- Swedia bisa lolos jika seri melawan Meksiko sambil berharap Korea Selatan mengalahkan Jerman.
- Swedia otomatis ke 16 Besar jika mengalahkan Meksiko dalam margin gol paling sedikit dua, apa pun hasil yang dicapai Jerman ketika melawan Korea Selatan.
- Kekalahan atas Jerman adalah yang pertama dialami Swedia sejak 1990 ketika negara Skandinavia itu tersisih dari fase grup yang mengakhiri 10 pertandingan tanpa kalah.
- Swedia tidak pernah bisa mengalahkan tim-tim Amerika Utara-Tengah sejak Piala Dunia 1958 ketika mereka mengalahkan Meksiko.
- Juara grup ini akan menghadapi runner up Grup E antara Brasil, Swiss atau Serbia. Runner up Grup F akan menantang juara Grup E.
PREDIKSI SKOR:
The Sun: seri
Sky Sports: 2-1 untuk Meksiko
Evening Standard: 2-1 untuk Meksiko
Baca juga: Prediksi Jerman vs Korea Selatan: Panser menggilas Ginseng
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018