Gianyar, Bali, (ANTARA News) - Warga di Desa Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, kompak mengenakan busana adat dalam menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS).
"Ini sudah tradisi untuk menunjukkan budaya Bali," kata seorang warga Ketut Meniawati di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali,Rabu.
Meniawati mendatangi TPS 03 di Banjar (dusun) Ubud Tengah menggunakan busana adat kebaya berwarna merah muda dan dibalut kain kemben endek serta selendang sebagai ciri khas pakaian adat wanita khas Pulau Dewata.?
Begitu juga dengan pemilih pria, juga mengenakan pakaian adat dengan kain sarung endek serta ikat kepala atau "udeng" khas Bali.
Antusiame warga mendatangi TPS begitu terlihat meski wilayah Ubud dan sekitarnya sedang diguyur hujan deras.
Mereka berbondong-bondong datang ke TPS dengan mengenakan busana adat dan jas hujan serta payung sejak pukul 07.30 WITA.
"Walaupun hujan harus tetap semangat karena ini hak pilih untuk memilih bupati dan gubernur. Harapannya Gianyar dan Bali makin maju," ucap seorang pemilih di TPS setempat, Gusti Nyoman Putra.
Panitia pemungutan suara juga tidak kalah menunjukkan budaya Bali dengan mengenakan busana adat.
Bahkan TPS yang berlokasi di balai banjar tersebut didesain dengan rangkaian hiasan janur lengkap dengan pernak pernik khas Bali.
Pilkada serentak tahun ini warga di Kabupaten Gianyar memilih bupati dan wakil bupati dan gubernur dan wakil gubernur Bali.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 03 Banjar Ubud Tengah I Gusti Ngurah Suastika mengatakan tempat tersebut terdapat daftar pemilih tetap sebanyak 537 pemilih.
"Meski demikian kami sediakan 14 surat suara cadangan mengantisipasi apabila ada pemilih yang salah mencoblos," katanya.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018