New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan sejumlah berita mengenai perusahaan dan data ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 30,31 poin atau 0,12 persen menjadi berakhir di 24.283,11 poin. Indeks S&P 500 meningkat 5,99 poin atau 0,22 persen, menjadi ditutup di 2.723,06 poin.
Sementara itu, Indeks Komposit Nasdaq bertambah 29,62 poin atau 0,39 persen, menjadi berakhir di 7.561,63 poin.
Keuntungan Dow dipimpin oleh Chevron dan Apple, dengan saham kedua perusahaan tersebut maju sekitar 1,2 persen. Kenaikan sektor energi dan teknologi, memperkuat S&P 500, sementara komposit Nasdaq didorong oleh reli saham Netflix. Saham Netflix ditutup 3,88 persen lebih tinggi.
Saham General Electric melonjak sekitar 8,00 persen, setelah perusahaan mengungkapkan rencana untuk memutus bisnis perawatan kesehatan dan menjual kepemilikan sahamnya di Baker Hughes.
Selasa (26/6) menandai pertama kalinya sejak 1907 bahwa Dow Jones Industrial Average diperdagangkan tanpa GE sebagai anggota. Walgreens Boots Alliance, jaringan toko obat ritel nasional, menggantinya dalam indeks tersebut.
Saham pembuat sepeda motor AS Harley-Davidson ditutup 0,65 persen lebih rendah pada Selasa (26/6) setelah meluncur sekitar 6,00 persen pada Senin (25/6).
Perusahaan mengumumkan pada Senin (25/6) bahwa pihaknya akan mengalihkan beberapa produksi sepeda motornya ke luar negeri untuk menghindari tarif pembalasan yang diberlakukan oleh Uni Eropa sebagai tanggapan penerapan tarif AS atas impor baja dan aluminium.
Di sisi ekonomi, Indeks Harga Rumah Nasional NSA S&P CoreLogic Case-Shiller AS melaporkan kenaikan tahunan 6,4 persen pada April, turun dari 6,5 persen pada bulan sebelumnya, menurut laporan terbaru dirilis oleh S&P Dow Jones Indices.
Sementara itu, indeks kepercayaan konsumen AS turun menjadi 126,4 pada Juni dari angka direvisi 128,8 pada Mei, The Conference Board melaporkan. Angka tersebut lebih rendah dari konsensus pasar.
Wall Street terus mengawasi ketegangan perdagangan antara Washington dan mitra dagang utamanya, karena ketidakpastian masih ada, kata para ahli.
Baca juga: Wall Street jatuh dipicu kekhawatiran perang dagang
Baca juga: Wall Street bervariasi di tengah berita perusahaan dan data ekonomi
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018