Makassar (ANTARA News) - Makassar, ibukota provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki sejarah bidang maritim di masa lampau, diabadikan untuk nama kapal perang TNI AL, yakni KRI Makassar dengan nomor lambung 590.
Kapal dengan Komandan Letkol Laut (P) Taat Siswo Sunarto itu merapat di dermaga Hatta pelabuhan Makassar Senin pukul 07.00 Wita dan, menurut rencana, akan dikukuhkan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Slamet Soebijanto, didampingi Panglima Armada Timur Surabaya, Laksamana Muda TNI Moekhlas Sidik, pada 1 Agustus 2007.
Nama Makassar diabadikan untuk kapal perang tersebut karena kota ini memilik sejarah panjang, baik sebagai kota maritim maupun pada saat kejayaan Kerajaan Gowa di Sulsel.
Selain itu, Makassar merupakan salah satu pusat kekuatan yang terletak di kawasan tersebut di masa lalu dan sampai saat ini salah satu kota terbesar di wilayah timur.
Dari kota ini juga banyak putra bangsa Indonesia memperjuangkan dan mengorbankan jiwa dan raganya demi ibu pertiwi.
Kapal perang milik AL ini dibuat di Daesun Shipboilding dan Engineering Co, Ltd. Busan Korea Selatan, dengan panjang 122,00 meter, panjang garis tengah 109 meter, lebar 22,00 meter, tinggi 32,75 meter, dengan kecepatan maksimum 15,1 knots, jelajah 13,5 knots dengan daya angkut 618 orang, terdiri atas anak buah kapal (ABK) 100 orang, pasukan 507 dan tamu 11 orang.
KRI Makassar dilengkapi senjata tempur berupa satu pucuk meriam 40 mm jenis AB Bofors/SAK 401/70-B, 40 pucuk meriam 20 mm jenis oerlikon, dua pucuk rudal jenis mistal simbad.
Selain itu, KRI Makassar dilengkapi pula Tank 22 unit dengan bobot per unit sebesar delapan ton dan truck 15 unit.Selain itu, ada Helikopter tipe MI-2/Bell, dua unit LCU dengan panjang 23 meter yang mampu mengangkut satu buah truk dengan bobot delapan ton ditambah 150 orang pasukan.
Selain mengukuhkan KRI Makassar KSAL, didampingi Pangarmatim juga akan meresmikan KRI Boiga-825 yang dinahkodai Kapten Laut Irfan Rianto.
"Awalnya peresmian kapal perang TNI AL itu akan dicanangkan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto, namun karena ada tugas penting maka panglima tidak dapat menghadiri acara tersebut," ujar Kepala Penerangan Lantamal VI Makassar, Mayor Laut EKO Budimasyah.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007