Tokyo (ANTARA News) - Dubes RI untuk Jepang Jusuf Anwar, Senin siang, makan siang bersama dengan politisi senior Liberal Democratic Party (LDP), Yasuo Fukuda, menyusul kekalahan partai berkuasa itu dalam pemilu majelis tinggi parlemen Jepang yang berakhir hari Minggu (29/7). Setelah membuka pameran batik tradisional dan berkeliling sebentar melihat-lihat 3.000 koleksi batik yang dipamerkan, Dubes bersama Yasuo Fukuda langsung pergi bersama untuk "makan siang" tanpa mengajak ajudannya. Keduanya pergi meninggalkan Machida City Museum dengan menggunakan mobil van berwarna putih di tengah guyuran hujan yang membasahi Machida, kota berjarak 30 km sebelah barat daya Tokyo. Setelah meninggalkan tempat acara selama satu setengah jam, keduanya pun kembali ke museum, namun Fukuda langsung meninggalkan tempat, sementara Dubes masih menyempatkan diri melihat pergelaran tarian dari Keraton Yogyakarta. Sebelum meninggalkan tempat pameran, ANTARA News Tokyo berkesempatan mewawancarai Yasuo Fukuda, yang juga Ketua Masyarakat Jepang-Indonesia (Japindo) dan Dubes Jusuf Anwar. Keduanya tidak secara spesifik menjelaskan hasil pembicaraan yang dilangsungkan saat makan siang, namun secara umum mengatakan bahwa perkembangan politik yang terjadi di Jepang tidak akan memengaruhi hubungan RI-Jepang. Jepang baru saja menyelesaikan pemilu majelis tinggi parlemen Jepang (Diet) dengan kemenangan di kubu oposisi pimpinan Democratic Party of Japan (DPJ), mengalahkan koalisi LDP dan New komeito yang saat ini memimpin kabinet. Menyingung soal rencana kunjungan Abe ke Jakarta pada 20 Agustus mendatang, putra sulung mantan PM Jepang Takeo Fukuda itu, hanya mengatakan bahwa kebijakan pemerintah terhadap RI tidak berubah. "Tidak akan ada dampaknya bagi hubungan kedua negara, setelah pemilu ini," jawabnya singkat. Nama mantan menteri sekeretaris kabinet itu kembali disebut-sebut untuk masuk bursa perdana menteri, menggantikan Abe yang tengah mendapat tekanan kuat untuk mundur. Abe sendiri memutuskan menolak untuk mundur dan tetap akan menjabat ketua LDP. Terlebih ketika mengetahui hasil pertemuan dewan pimpinan LDP yang digelar mendadak Senin sore bahwa posisi Abe sebagai ketua partai tidak akan diganggu-gugat. Abe bahkan mengemukakan rencananya merombak kabinet Agustus mendatang, sebagai upaya untuk bekerja sama dengan DPJ dalam meneruskan program reformasinya. Sementara itu, Dubes Jusuf Anwar mengakui bahwa secara fundamental Indonesia menginginkan tidak ada perubahan kebijakan terhadap Indonesia, termasuk rencana penandatanganan kerja sama ekonomi dalam format Economic Partnership Agreement (EPA). "Ini penting untuk diketahui Jepang, dan tampaknya memang begitu, tidak akan ada yang berubah mengenai rencana tersebut," ujar mantan menteri keuangan itu. Dubes juga mengemukakan bahwa manuver yang dilakukan Abe, seperti rencana merombak kabinet, keputusannya untuk tetap bertahan dicermati secara seksama oleh KBRI. Skandal money politics di tubuh kabinet memang banyak mendapat sorotan, terutama yang menimpa menteri pertanian. Dalam hal ini warga Jepang menilai Abe telah salah dalam memilih orang-orangnya. Publik juga menunggu perbaikan konkret terhadap sistem data asuransi pensiun Jepang yang kacau balau. "Kita lihat saja bagaimana Abe memilih menteri-menterinya kalau betul `reshuffle` jadi dilaksanakan, khususnya setelah kekalahan di pemilu kali ini," ujar Jusuf Anwar.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007