Ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa malam, Darmin menilai pengaruh pilkada ke pertumbuhan ekonomi berasal dari masa kampanye yang dilaksanakan selama empat bulan lebih.
Namun, mantan gubernur Bank Indonesia tersebut belum bisa menerka seberapa besar pengaruh pilkada pada pertumbuhan ekonomi.
"Kami belum tahu kalau pilkada itu seberapa besar (pengaruhnya). Tentu ditentukan banyak kabupaten dan juga provinsinya," kata dia.
Selain itu, Darmin juga menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II-2018 dipengaruhi oleh panen yang bergerak dari Maret ketika tahun lalu menjadi April dan Mei untuk tahun ini.
"Panen itu tahun lalu Maret, tahun ini April dan Mei. Walaupun biasanya tidak besar, tapi pasti ada pengaruhnya," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2018 bisa mendekati 5,2 persen atau lebih baik dari triwulan I-2018 yang tercatat sebesar 5,06 persen.
Sri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah maupun ekspor masih dominan menjadi pendukung kinerja perekonomian pada triwulan II 2018.
Konsumsi rumah tangga, kata dia, akan terbantu oleh peningkatan aktivitas belanja masyarakat yang meningkat pada periode puasa maupun Hari Raya Idul Fitri.
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018