"Praktik politik uang itu sudah kita laporkan ke Panwaslu dan Panwaslu menyatakan akan memprosesnya.”

Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru meminta semua pihak dapat menjaga suasana kondusif menyusul tertangkapnya seseorang yang melakukan praktik politik uang menjelang pelaksanaan pilkada serentak 2018 di Kabupaten Banyumas.

"Sejumlah anggota Banser dan Ormas lain turut mendatangi kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas, menyusul tertangkapnya seseorang yang melakukan praktik politik uang oleh Satgas Anti Politik Uang," kata Nasyirul Falah Amru melalui telepon selulernya, di Jakarta, Selasa.

Menurut Nasyirul Falah Amru yang akrab disapa Gus Falah, banyaknya anggota Ormas dan Banser yang datang ke kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bukan karena ada pengajian, tapi ada seseorang yang tertangkap melakukan praktik politik uang menjelang pilkada 2018.

Gus Falah yang juga bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan, semua anggota Banser dan anggota Ormas lain yang turut mendatangi kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas, harus dapat menahan diri dan tidak terpancing pihak yang ingin memperkeruh suasana.

"Jangan terpancing provokasi. Ini tidak ada kaitannya dengan pengajian, tapi ada oknum yang ditangkap karena praktik politik uang. Jaga suasana kondusif," kata Sekretaris Umum salah satu Ormas PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, Bendahara DPC PDI Perjuangan, Kabupaten Banyumas, Febrian Nugroho, ketika dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, anggota Banser dan anggota Ormas lainnya mendatangi kantor PDI Perjuangan Banyumas, karena ada kesalahan informasi. "Setelah dilakukan pertemuan dan diklarifikasi duduk persoalan sebenarnya, yakni adanya penangkapan pelaku politik uang di Kecamatan Sumbang Banyumas oleh Satgas Anti Politik Uang, pada Senin (25/6).

Menurut Febri, setelah ditelusuri lebih lanjut, praktik politik uang tersebut adalah adanya oknum yang membagi-bagikan sejumlah uang dari istri calon bupati Banyumas yang diusung koalisi partai lain. "Praktik politik uang itu sudah kita laporkan ke Panwaslu dan Panwaslu menyatakan akan memprosesnya,” ucap Febri.

Febri menegaskan, perwakilan DPC PDI Perjuangan dan Banser sudah menyatakan tidak ada masalah saat mediasi dengan perwakilan Polres Banyumas. Kantor DPC PDI Perjuangan Banyumas juga sudah kembali normal.

Pilkada Kabupaten Banyumas tahun 2018 diikuti dua pasangan calon. Nomor urut pertama, pasangan Marjoko dan Ifan Haryanto, yang diusung koalisi partai-partai politik yakni, Partai Golkar, PKB, Partai Gerindra, PAN 4 kursi, dan PPP. Nomor urut dua, pasangan Achmad Husien dan Sadewo Tri Lastiono, yang diusut oleh koalisi partai-partai politik yakni, PDI Perjuangan, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018