Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Astera Primanto Bhakti sebagai Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, menggantikan Boediarso Teguh Widodo yang telah memasuki masa purna bhakti.

Pelantikan yang berlangsung di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, dihadiri oleh Ketua Badan Anggaran DPR RI Azis Syamsuddin, para pejabat eselon satu Kementerian Keuangan dan perwakilan dari kementerian lembaga terkait.

Dalam pidatonya, Sri Mulyani meminta kepada Prima, sapaan akrab Astera Primanto Bhakti, untuk memahami maupun meneruskan tugas reformasi dan pelayanan atas pelaksanaan desentralisasi fiskal yang selama ini sudah berjalan dengan baik.

Dengan memahami semangat desentralisasi dan otonomi daerah, tambah dia, maka penyaluran transfer ke daerah maupun dana desa dapat bermanfaat untuk mengejar ketertinggalan dan pembangunan di daerah dapat berjalan dengan maksimal.

"Juga inovasi maupun perbandingan dalam transfer ke daerah termasuk dana desa agar pembangunan semakin merata dan anak Indonesia dimanapun lokasinya mampu dan bisa menikmati suatu pelayanan dan perbaikan pembangunan di daerah," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga meminta Prima untuk membenahi tata kelola dan transparansi di institusi perimbangan keuangan agar tidak ada lagi persoalan korupsi dan operasi tangkap tangan yang pernah dilakukan KPK tidak lagi terjadi di kemudian hari.

"Bekerja secara inkulsif dan disiplin dalam mengelola anak buah secara penuh perhatian, untuk memberikan kinerja yang baik, koreksi yang tidak baik, termasuk apabila adanya potensi terjadinya praktek korupsi, untuk tidak segan melakukan pembersihan," katanya.

Secara keseluruhan, ia mengharapkan Prima bisa menjaga hubungan baik dengan para pemangku kepentingan seperti DPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, pemimpin daerah maupun akademisi di tingkat lokal.

"Kerja sama termasuk dengan pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi, kabupaten maupun kota. Kenali mereka, pahami masalah, bantu semaksimal mungkin, dan tingkatkan kemampuan untuk mmperbaiki kondisi di daerah," ujar Sri Mulyani.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga melantik Rionald Silaban, yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional, sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) menggantikan Astera Primanto Bhakti.

Astera Primanto Bhakti, lahir di Jakarta pada 20 Januari 1968, telah menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen di Universitas Jenderal Soedirman pada 1990 dan studi Master of Taxation di University of Denver pada 1997.

Prima merupakan pejabat karir di lingkungan Kementerian Keuangan dan memulai tugas pertama sebagai Penata Muda pada 1992.

Karir Prima mulai meningkat setelah dipercaya sebagai Kepala Bidang Administrasi dan Kerjasama Perpajakan pada 2004, Kepala Subdirektorat Peraturan Pajak Penghasilan pada 2006 dan Kepala Subdirektorat Peraturan PPh Badan pada 2007.

Kemudian, Prima menjabat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal pada 2012, Staf Ahli Kebijakan Penerimaan Negara pada 2015 dan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan pada 2017.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018