Bandung (ANTARA News) - Penjabat Gubernur Jawa Barat M Iriawan akan memantau terus pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di wilayahnya pada 27 Juni.

"Insya Allah Pilkada Serentak Jawa Barat secara umum, yakni untuk pilgub dan 16 kabupaten/kota akan berjalan baik, kami akan terus memantau. Dari hasil laporan tadi, kami optimis pilkada akan berjalan lancar," katanya usai melakukan konferensi video Desk Pilkada Jawa Barat dengan kabupaten/kota di Gedung Sate Bandung, Selasa.

Dia juga akan meninjau langsung pelaksanaan pemungutan suara untuk pemilihan kepala daerah. "Ya saya paling di Bandung saja, paling jauh di Soreang lah, di seputaran Bandung Raya saja," katanya.

Iriawan optimistis Pilkada Serentak 2018 di Provinsi Jawa Barat, yang meliputi pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta pemilihan kepala daerah di 16 kabupaten/kota besok bisa berjalan dengan lancar dan aman.

Berdasarkan hasil rapat melalui konferensi video dengan desk pilkada tingkat kabupaten/kota di Jawa Barat, Iriawan menjelaskan, seluruh logistik untuk keperluan pilkada sudah sampai ke kecamatan.

"Barusan video conference dengan kabupaten/kota. Saya di provinsi dengan aparat di kabupaten/kota semua hadir, pada prinsipnya saya memastikan logistik pemilu sudah ada di kab kota di kecamatan. Dan semua mengatakan tidak ada masalah," kata dia.

Dia meminta penyelenggara pemilu di tingkat kabupaten/kota agar memperhatikan hak-hak politik pemilih pemula, aparat TNI/Polri dan para pensiunan, memastikan mereka bisa menggunakan hak pilih dalam pemilihan kepala daerah.

"Dan tadi di cek di lima kabupaten/kota, semua menyatakan sudah mengantisipasinya hal tersebut," kata dia.

Iriawan juga meminta penyelenggara pemilu di tingkat kabupaten/kota mengantisipasi kemungkinan terjadinya masalah di tempat-tempat pemungutan suara yang dikategorikan rawan.

"Yang kedua, dengan TPS rawan, saya minta supaya betul-betul diantisipasi karena pemda setempat, Polri, KPU, Bawaslu, tahu betul TPS rawan. Sehingga itu harus jadi perhatian," kata dia.

Ia menyontohkan TPS rawan ada di Kota Cirebon, di mana pemilih yang terdaftar atau memiliki KTP Kota Cirebon namun secara geografis wilayah mereka masuk ke Kabupaten Cirebon.

"Solusinya tadi saya minta Penjabat Wali Kota Cirebon untuk mencari TPS yang persis di perbatasan," kata dia.

Baca juga: Pencetakan tertunda libur Lebaran, formulir C Pilgub Jabar kurang 3.000 lembar

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018